Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Peneliti Unair Wakili Indonesia di Scientific Program Committee ViBioM 2025

Peneliti dari Sekolah Pascaasarjana Unair, Arif Nur Muhammad Ansori, terpilih sebagai anggota Scientific Program Committee dalam ViBioM 2025.

3 Februari 2025 | 10.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peneliti Sekolah Pascaasarjana Unair, Dr Arif Nur Muhammad Ansori, terpilih sebagai anggota Scientific Program Committee dalam ajang bergengsi Internasional Virus Bioinformatics Meeting (ViBioM) 2025. Acara ini akan berlangsung pada 13-15 Mei 2025 di Instituto de Higiene e Medicina Tropical (IHMT), Lisbon, Portugal. Dok. Humas Unair

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Akademisi Universitas Airlangga (Unair) menorehkan prestasi di kancah internasional. Peneliti dari Sekolah Pascaasarjana Unair, Arif Nur Muhammad Ansori, terpilih sebagai anggota Scientific Program Committee dalam ajang bergengsi Internasional Virus Bioinformatics Meeting (ViBioM) 2025. Acara ini akan berlangsung pada 13–15 Mei 2025 di Instituto de Higiene e Medicina Tropical (IHMT), Lisbon, Portugal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ViBioM merupakan konferensi terdepan yang mempertemukan para ilmuwan di bidang virologi dan bioinformatika dari seluruh dunia. Ansori mengungkapkan bahwa dirinya merasa bangga dapat terpilih menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya merasa bangga dapat berada dalam jajaran komite ilmiah yang dihuni oleh pakar ternama dari berbagai negara, seperti Jerman, Kanada, Finlandia, Belanda, Belgia, Portugal, dan lainnya,” kata Ansori melalui keterangan tertulis, Senin, 3 Februari 2025.

Menurutnya, konferensi ini adalah momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar-ilmuwan, berbagi temuan terbaru, dan membahas solusi inovatif untuk menghadapi ancaman virus ke depannya.

"Virus adalah entitas yang sangat misterius dan menantang. Bekerja pada bidang virologi dan bioinformatika mengajarkan saya untuk selalu berpikir adaptif, terutama sejak pandemi SARS-CoV-2 melanda dunia pada 2020. Saya sangat menikmati tantangan ini," ujarnya.

Peneliti dengan spesialisasi pada bidang virologi itu mengatakan bahwa salah satu pencapaian ilmiahnya yang paling menonjol adalah keberhasilan untuk mengungkap whole-genome sequence dari isolat SARS-CoV-2 Indonesia.

Ansori juga berhasil memetakan pola protein S virus tersebut sebagai antigen yang dapat merangsang sel imun. “Penelitian ini menjadi pondasi penting dalam memahami karakteristik virus SARS-CoV-2 dan membuka peluang pengembangan vaksin maupun terapi baru,” ungkapnya.

Membangun Kolaborasi Multidisiplin

Sebagai anggota Scientific Program Committee, Ansori berharap dapat memperluas jaringan kolaborasi dengan para peneliti di berbagai belahan dunia. Menurutnya, kerja sama lintas disiplin adalah sebuah solusi dalam menghadapi permasalahan. “Saya sangat percaya bahwa kerja sama lintas disiplin adalah kunci dalam menghadapi tantangan virus di masa depan,” katanya.

Saat ini Ansori sedang mencari mitra kerja sama untuk proyek pengeditan genom virus virulen guna mengembangkan vaksin atau agen terapeutik. Ia juga menaruh perhatian besar pada isu-isu global yang bersinggungan dengan kesehatan, seperti dampak perubahan iklim terhadap penyebaran penyakit menular.

"Ilmu pengetahuan tidak boleh berjalan sendiri. Untuk menghadapi virus kita perlu membangun kemitraan baru, baik dengan ilmuwan dalam maupun luar negeri, termasuk mereka yang berasal dari disiplin ilmu berbeda," katanya.

 

 

 

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus