Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Akademisi Universitas Airlangga (Unair) menorehkan prestasi di kancah internasional. Peneliti dari Sekolah Pascaasarjana Unair, Arif Nur Muhammad Ansori, terpilih sebagai anggota Scientific Program Committee dalam ajang bergengsi Internasional Virus Bioinformatics Meeting (ViBioM) 2025. Acara ini akan berlangsung pada 13–15 Mei 2025 di Instituto de Higiene e Medicina Tropical (IHMT), Lisbon, Portugal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ViBioM merupakan konferensi terdepan yang mempertemukan para ilmuwan di bidang virologi dan bioinformatika dari seluruh dunia. Ansori mengungkapkan bahwa dirinya merasa bangga dapat terpilih menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya merasa bangga dapat berada dalam jajaran komite ilmiah yang dihuni oleh pakar ternama dari berbagai negara, seperti Jerman, Kanada, Finlandia, Belanda, Belgia, Portugal, dan lainnya,” kata Ansori melalui keterangan tertulis, Senin, 3 Februari 2025.
Menurutnya, konferensi ini adalah momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar-ilmuwan, berbagi temuan terbaru, dan membahas solusi inovatif untuk menghadapi ancaman virus ke depannya.
"Virus adalah entitas yang sangat misterius dan menantang. Bekerja pada bidang virologi dan bioinformatika mengajarkan saya untuk selalu berpikir adaptif, terutama sejak pandemi SARS-CoV-2 melanda dunia pada 2020. Saya sangat menikmati tantangan ini," ujarnya.
Peneliti dengan spesialisasi pada bidang virologi itu mengatakan bahwa salah satu pencapaian ilmiahnya yang paling menonjol adalah keberhasilan untuk mengungkap whole-genome sequence dari isolat SARS-CoV-2 Indonesia.
Ansori juga berhasil memetakan pola protein S virus tersebut sebagai antigen yang dapat merangsang sel imun. “Penelitian ini menjadi pondasi penting dalam memahami karakteristik virus SARS-CoV-2 dan membuka peluang pengembangan vaksin maupun terapi baru,” ungkapnya.
Membangun Kolaborasi Multidisiplin
Sebagai anggota Scientific Program Committee, Ansori berharap dapat memperluas jaringan kolaborasi dengan para peneliti di berbagai belahan dunia. Menurutnya, kerja sama lintas disiplin adalah sebuah solusi dalam menghadapi permasalahan. “Saya sangat percaya bahwa kerja sama lintas disiplin adalah kunci dalam menghadapi tantangan virus di masa depan,” katanya.
Saat ini Ansori sedang mencari mitra kerja sama untuk proyek pengeditan genom virus virulen guna mengembangkan vaksin atau agen terapeutik. Ia juga menaruh perhatian besar pada isu-isu global yang bersinggungan dengan kesehatan, seperti dampak perubahan iklim terhadap penyebaran penyakit menular.
"Ilmu pengetahuan tidak boleh berjalan sendiri. Untuk menghadapi virus kita perlu membangun kemitraan baru, baik dengan ilmuwan dalam maupun luar negeri, termasuk mereka yang berasal dari disiplin ilmu berbeda," katanya.
Pilihan Editor: NASA Ungkap Asteroid Bennu Memiliki Berbagai Kandungan Kehidupan