Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jember - Kota Probolinggo, Jawa Timur, memiliki museum sejarah peninggalan Rasulullah SAW. Museum untuk wisata religi itu diresmikan Wali Kota Hadi Zainal Abidin bertepatan dengan Hari Santri Nasional, Kamis 22 Oktober 2020.
Menurut Hadi, barang peninggalan sejarah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya menjadikan berkah bagi Kota Probolinggo. Dia meyakinkan kalau koleksi yang ada di dalamnya bukan barang seperti lainnya. "Sehingga museum ini diberi nama Museum Rasulullah SAW," katanya.
Ia menjelaskan museum tersebut bisa disejajarkan dengan museum di luar negeri karena isinya bukan peninggalan barang sejarah biasa. Beberapa antara lain surban, rambut, darah bekam, kiswah, batu sijjil, alas kaki, baju perang, pedang Sayidina Khalid bin Walid serta barang bersejarah Islam lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Museum ini adalah anugerah untuk Kota Probolinggo hingga barang-barang tersebut bisa sampai di kota ini," katanya sambil berpesan agar museum dan isinya bisa dijaga dengan baik.
Hadi yakin para tamu akan berbondong-bondong ingin ziarah melihat barang peninggalan Rasulullah SAW dan para sahabat. Dia mengimbau warga kota bisa menyambut dengan ramah dan baik.
Operasional Museum Rasulullah SAW akan menerapkan protokol kesehatan, antara lain semua pengunjung wajib bermasker, diukur suhu badan, mencuci tangan sebelum masuk museum dan ada pembatasan jumlah pengunjung.
"Secara teknis, setiap hari museum dibuka selama 9 sesi, satu sesi selama 30 menit untuk 40 pengunjung," katanya, "bagi pengunjung yang rentan seperti anak-anak untuk sementara dilarang masuk."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peresmian Museum Rasulullah SAW ditandai dengan pemukulan gong dan pemotongan pita di pintu masuk oleh wali kota yang biasa disapa Habib itu.