Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Rambut Mumi Mesir Ini Bertahan 3.000 Tahun, Apa Rahasianya?

Para peneliti percaya bahwa balsam yang digunakan untuk rambut dan badan mumi berbeda.

16 Juli 2019 | 17.44 WIB

Rambut mumi Mesir kuno bertahan selama 3.000 tahun. Kredit: Kurchatov Institute/east2west.ne
Perbesar
Rambut mumi Mesir kuno bertahan selama 3.000 tahun. Kredit: Kurchatov Institute/east2west.ne

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Rambut mumi Mesir ditemukan dengan kondisi sempurna meskipun telah berusia lebih dari 3000 tahun. Penemuan mengejutkan ini dilakukan oleh kelompok peneliti Rusia yang tertarik dengan proses mumifikasi bangsa Mesir kuno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kami punya ide bahwa komposisi pembalseman khusus digunakan untuk pemrosesan mereka, dan memutuskan untuk mencari tahu resep mereka,” ujar Dr. Viktor Pozhidayev, salah satu peneliti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bangsa Mesir kuno menerapkan serum balsam ke rambut mereka, sehingga bentuk ikal tetap terjaga lebih dari 3 abad. Balsam terkandung dari lemak sapi, minyak jarak, lilin lebah, getah pinus dan minyak aromatic pistachio, namun opsional

Para peneliti percaya bahwa balsam yang digunakan untuk rambut dan badan berbeda. Mereka melakukan penelitian terhadap tiga mumi yang berbeda. Dua di antaranya menggunakan balsam yang mengandung minyak pistachio pada rambut.

“Di layar komputer kita dapat melihat bahwa beberapa bagian tubuh dipenuhi dengan benda-benda yang dimasukkan selama proses mumifikasi,” ujar Dr. Viktor.

Dengan menggunakan teknologi modern seperti Positron Emission Tomography(PET) dan computer tomografi, para ilmuwan dapat menganalisis mumi firaun tanpa merusaknya.

Bangsa Mesir kuno mulai melakukan mumifikasi pada era Neolitikum sebagai persiapan menuju dunia akhirat. Biasanya hanya keluarga bangsawan atau elit yang dapat melakukan ritual mahal ini.

Penemuan ini dibuat sebagai bagian dari penelitian yang dilakukan pada mumi di Pushkin State Museum of Fine Arts, Moskow dan telah dipublikasikan dalam Journal of Analytical Chemistry.

DAILY MAIL | THE MIRROR | CAECILIA EERSTA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus