Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar, mengatakan retakan di Gunung Anak Krakatau tidak akan membuat longsoran hebat. Menurut Rudy, retakan lazim terjadi setelah terjadi letusan. "Longsoran itu biasa dari suatu letusan," ujar Rudy di Cafe 289, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis 3 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan retakan ini muncul setelah gunung menyusut dari 338 meter menjadi 110 meter. Bagian badan gunung yang diduga akan longsor karena retakan ini bervolume 67 juta kubik dengan panjang sekitar 1 kilometer, retakan ini lebih kecil dibanding longsoran yang mengakibatkan tsunami pada 22 Desember 2018, yakni 90 juta kubik.
Menurut Rudy, bila terjadi longsor pun tidak ada yang dapat memprediksi kapan itu terjadi. Karena retakan selepas letusan itu hal biasa. Ia menambahkan karena volumenya yang relatif lebih kecil, kemungkinan tsunami susulan yang diakibatkan dari longsoran ini juga sangat kecil. Namun ia mengatakan masalah mitigasi tsunami ditangani oleh BMKG, sedangkan mereka di Badan Geologi hanya menangani masalah vulkanologi.
Adapun sensor pendeteksi letusan, dia mengklaim, sudah terpasang sejak lama. Tahun 2018 saja, kata dia, Badan Geologi sudah tiga kali mengganti alat sensor. Terakhir dua sensor dipasang. Satu rusak akibat letusan besar dan akan kembali dipasang saat kondisi gunung sudah tenang.
Pakar Vulkanologi, Surono, mengimbau agar kabar retakan ini tidak dianggap luar biasa. Seputar keretakan ini, menurut dia, dapat menimbulkan keresahan terhadap masyarakat terdampak. "Longsorannya yang harus dipastikan. Retakan itu menyebabkan longsor atau tidak, tsunami lagi atau tidak. Masyarakat kan yang kemarin ketakutan akan ketakutan lagi," ucap dia di lokasi sama.
Simak kabar terbaru seputar Gunung Anak Krakatau hanya di kanal Tekno Tempo.co.