Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah riset mengungkapkan bahwa organisme terbesar di bumi, pohon Aspen (Populus tremuloides) yang berada di Hutan Nasional Fishlake di Richfield, Utah, Amerika Serikat, telah menyusut akibat dari pengelolaan hutan yang tidak baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini telah berkembang selama ribuan tahun, dan sekarang sudah mulai terpisah. Kekayaan alam dan spesies kunci tersebut tidak diperhatikan dengan maksimal, sehingga membuatnya menyusut," ujar ahli ekologi dari Utah State University yang memimpin penelitian Paul Rogers, seperti dilansir laman The New York Times, pekan lalu.
Penelitian tersebut terdiri dari survei tanah yang dilakukan baru-baru ini dan analisis 72 tahun gambar melalui udara. Terlihat sekitar 47 ribu pohon Aspen mulai berkurang akibat rusa keledai yang mencari makan dan kesalahan manusia. Penelitian tersebut diterbitkan pada Rabu, 17 Oktober 2018 di PLOS ONE.
Pohon Aspen secara genetis merupakan organisme paling masif dan koloni pohon tertua di bumi. Penelitian mengungkapkan bahwa kumpulan pohon yang tumbuh di atas lahan seluas 106 hektare itu dihubungkan oleh satu sistem akar dan semuanya berasal dari DNA yang sama.
"Demografi pohon Aspen mengalami kritis dan tidak seimbang, kami menemukan pohon tua itu sedang sekarat," kata Rogers dan rekannya dari staf kehutanan Utah, Darren
McAvoy. Rogers menganalogikan bahwa jika pohon-pohon tersebut adalah komunitas manusia, hal itu seolah-olah penduduk 47 ribu orang di sebuah kota yang hanya berusia 85 tahun dan tidak ada generasi penerusnya.
Foto udara juga mengungkapkan bahwa mahkota Pando terus menipis ketika aktivitas manusia, terutama dalam setengah abad terakhir. Akibat dari aktivitas berkemah dan pembuatan saluran telepon.
"Semua ini adalah kerugian bagi kelangsungan hidup klon ini," tambah Rogers. "Tapi ada harapan bagi Pando karena para manajer belajar dari kesalahan masa lalu dan memanfaatkan pemahaman yang lebih baik tentang ekologi hutan."
Masyarakat mulai memahami di mana satu bagian hutan telah dipagari dan dikelola dengan baik, pohon-pohon telah tumbuh puluhan kaki hanya dalam beberapa tahun. Genetika Pando dapat mendorong pertumbuhan cepat di area baru.
Menurut Rogers, lebih banyak pemagaran, pemusnahan rusa, dan percobaan dengan ekologi alam hutan pada akhirnya dapat menyelamatkan Pando. Dan mendidik publik tentang penjagaan pohon ini dapat memacu metode konservasi baru. Misalnya, menyimpan spesies umum seperti aspen, yang mendukung keanekaragaman hayati.
Baca juga: Riset: 63 Persen Guru Muslim Intoleran
"Jika kita bisa menyelamatkan ini, ada pelajaran yang dapat membantu kita menyelamatkan ratusan hingga ribuan spesies di seluruh dunia," kata Rogers. "Jika kita tidak bisa mengelola 106 hektar itu dan memulihkannya, apa yang dikatakannya dunia?"
Simak riset lainnya tentang pohon Aspen atau Pando hanya di kanal Tekno Tempo.co.
THE NEW YORK TIMES | PLOS ONE