TEKNOLOGI tinggi ternyata sudah memasuki industri kamera -- alat potret yang sebenarnya punya prinsip sangat sederhana. Mei lalu, muncul Canon T-90, alat potret 35 mm pertama yang memanfaatkan teknologi "sangat" canggih. Kamera ini memiliki 14 tombol penekan, tiga tombol pemetik, tiga tuas, dan sebuah programer komputer. Ia juga memiliki tiga motor yang dilengkapi komputer. Sebuah motor untuk memutar balik film (rewinder), dan dua lagi untuk pengambilan gambar berseri. Kemampuan kamera ini tentu saja aneh-aneh. Ia dapat menganalisa dan sekaligus menyarankan 13 macam pencahayaan obyek. Tinggal pilih mau yang mana. Juga terdapat tujuh program lain untuk pengambilan gambar, yang menganalisa kedalaman (depth of field), titik berat obyek maupun distorsi. Tiga motor pada kamera itu punya fungsi berlainan. Satu pemutar balik berkecepatan tinggi, satu lagi untuk memotret sekuen dengan pilihan 2 frame per detik -- 4,5 frame per detik, dan satu lagi untuk mengatur kecepatan 1/4.000 detik. Cermin di bagian dalam kamera juga mempunyai tabir pelindung khusus. Nah, pelindung ini malah bisa bikin repot, sebab bila knop tidak ditekan, pandangan pada lubang pengintip gelap pekat -- seperti kamera yang cerminnya jebol. Tentunya ini hanya sebagian kecil kemampuan Canon T-90 yang sulit digambarkan keseluruhannya. Membeli kamera ini berarti pula membeli buku petunjuk setebal 127 halaman (gratis tapi bukan bonus). Alhasil, kamera ini lebih mirip obyek teka-teki pengasah otak daripada alat potret. Mainan mahal karena harganya US$ 600.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini