Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

SARS Mengguncang Bumi

28 Desember 2003 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inilah dunia yang rapuh. Virus misterius, yang sosoknya hanya sebesar beberapa milimikron, sanggup mengguncang jagat. Aksi sang virus telah membuat sedikitnya 8.000 warga dunia, dari 32 negara, jatuh gering. Korban tewas, dalam tempo cuma setengah tahun, mencapai 800 orang.

Adalah SARS (severe acute respiratory syndrome) atawa sindrom pernapasan akut dan berat, penyakit yang disulut virus itu. Hanya dalam tempo beberapa hari, orang yang terinfeksi bakal terserang radang paru gawat mematikan. Kepanikan pun meledak. Apalagi virus SARS menyebar dengan cukup agresif, yakni melalui cairan dahak yang tepercik.

Kepanikan kian menjadi karena jati diri virus belum diketahui. Si biang kerok hanya diketahui bernaung di keluarga Coronaviridae. Itu pun masih diperdebatkan keabsahannya. Selebihnya adalah misteri gelap.

Kegelapan tentu berbuntut panjang. Para dokter tidak tahu persis bagaimana cara menghantam dan mencegah penyebaran SARS lebih lanjut. Dunia pun kian rapuh. Sejumlah gedung di Singapura, Hong Kong, dan Cina dikarantina demi mencegah penyebaran SARS. Puluhan juta masker penangkal virus ludes terjual.

Belakangan para dokter belajar bahwa obat campuran—antivirus ribavirin dan steroid—cukup efektif menggempur pertahanan virus yang pertama kali melanda Cina ini. Perlahan-lahan amukan gelombang SARS pun surut.

Indonesia, entah kenapa, lolos dari wabah SARS. Tak bisa dibayangkan kepanikan hebat yang bakal terjadi andai kata negeri ini juga disinggahi SARS. Maklumlah, infrastruktur kesehatan di negeri yang rapuh ini cukup amburadul.

Kali ini memang kita bernasib baik. Tapi langkah persiapan harus diayun, karena SARS masih mengancam dan tak selamanya nasib baik selalu berpihak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus