Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DALAM kamus perang laut, selama ini peluru meriam artileri yang ditembakkan dari kapal sebetulnya hanya dimaksudkan untuk menimbulkan efek kerusakan besar. Ini sesuai dengan fungsinya sebagai pendukung pasukan pendarat. Sedangkan soal akurasi dan jarak jangkau ke sasaran dinomorduakan.
Namun, bagi Dinas Angkatan Laut Amerika Serikat, "kamus" itu tak berlaku lagi. Bulan lalu, di depan sekutunya, Inggris, Dinas Angkatan Laut AS memamerkan teknologi baru untuk meriam artileri yang lebih akurat dan mampu menjangkau jarak lebih jauh. Perangkat artileri itu merupakan versi adaptasi dari meriam jenis Mk45 5in, yang mampu menembakkan peluru berteknologi pemandu seperti yang dipakai rudal jarak jauh sekelas Tomahawk. Namanya ERGMs (Extended Range Guided Munitions).
Dengan alat ini, kapal perang dapat tetap berada pada jarak aman tapi mampu memberi dukungan artileri pada pasukan pendarat. Seperti dilaporkan CNN akhir November lalu, peluru mesin perang ini mampu mencapai jarak sekitar 70 mil atau 112 kilometer. Padahal pendahulunya hanya menjangkau jarak 13 mil atau sekitar 21 kilometer.
Selain itu, ERGMS juga sangat akurat. Kunci akurasinya terletak pada program yang melekat pada sistem persenjataan. Sebelum diluncurkan, meriam terlebih dahulu diberi koordinat sasaran, yang sebelumnya telah dibuat oleh para pasukan pelopor atau pesawat pengintai tak berawak. Koordinat sasaran itu kemudian disimpan dan menjadi semacam peta yang harus dituju oleh peluru. Gerak peluru sendiri akan dipandu oleh GPS (global positioning satellite) hingga dapat mencapai sasaran secara tepat. Yang lebih penting, harganya lebih murah daripada satu rudal Tomahawk yang 500 ribu poundsterling. ERGMs cuma 18 ribu poundsterling.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo