Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HASIL temuan tim peneliti United States National Institutes of Health dan Office of Naval Research ini bisa menjadi kabar baik buat petugas medis yang kerap bekerja di wilayah bencana. Awal Desember lalu, dua lembaga riset asal Amerika Serikat itu resmi memperkenalkan Infrascanner. Inilah alat mungil yang praktis dibawa ke mana-mana tapi bisa memindai perdarahan dalam tempurung kepala dalam sekejap.
Dalam hitungan satu menit, alat seukuran genggaman tangan orang dewasa ini bisa mendeteksi trauma di kepala. Jadi, tidak perlu repot-repot membawa CT scan atau peranti pencitraan resonansi magnetik (MRI) buat mendiagnosis cedera kepala di daerah bencana.
Cara kerjanya pun sederhana. Pertama, sambungkan koneksi Bluetooth yang tersedia pada Infrascanner dengan personal digital assistant (PDA) yang dilengkapi layar sentuh. Lalu tempelkan alat ini selama 8-10 detik pada kepala manusia.
Hasil pencitraan sinar inframerah, yang terletak pada ujung Infrascanner, mendeteksi perdarahan internal (hematoma) dan cedera otak traumatis selama satu-dua menit. Pada layar PDA, Anda bisa melihat sketsa kepala manusia dengan delapan titik rawan cedera.
Bila ujung Infrascanner ditempelkan di sekitar titik rawan cedera, peranti ini akan membaca gumpalan darah. Bila ada perdarahan di salah satu titik kepala, titik rawan pada sketsa kepala akan menyala merah. Warna hijau menunjukkan kepala dalam keadaan normal.
Yang menarik, perangkat ini mampu mendeteksi tiga jenis hemoglobin yang mungkin berada dalam hematoma. Ini buat membantu membedakan apakah pasien berada pada situasi kronis atau akut.
Alat ini bermanfaat buat mendiagnosis cedera yang bisa memicu cedera otak traumatis hingga perdarahan otak. "Tanpa penilaian yang akurat, setiap saat cedera bisa menyebabkan kematian karena perdarahan otak," kata Theresa Rankin, ahli cedera otak traumatis.
Badan pengawas makanan dan obat-obatan di Amerika Serikat sudah menyetujui penggunaan perangkat genggam ini. Dengan alat ini, petugas medis di lapangan dan rumah sakit diharapkan bisa memberi pelayanan lebih cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo