Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Azzam Maqrob Biqolbi adalah satu-satunya siswa kelas I di SD Negeri Sriwedari 197 Solo. Pada Senin, 11 Juli lalu, dia mengikuti hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru 2022/2023. Azzam menjadi satu-satunya siswa baru yang masuk dari jalur zonasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada hari pertama masuk sekolah, selain Azzam, sedianya ada satu siswa lain yang juga mengikuti kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah. Siswa itu adalah siswa yang tinggal kelas karena tidak naik ke kelas II. Namun, menurut keterangan guru wali kelas I, siswa tersebut hari itu tidak hadir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menjadi satu-satunya siswa di kelas I rupanya tak membuat semangat Azzam kendor. Meskipun awalnya sempat terlihat bingung, Azzam ternyata bisa mengikuti kegiatan hari itu dengan baik. Azzam mengaku senang bisa bersekolah di SDN Sriwedari 197 Solo. Azzam bahkan dengan percaya diri berinteraksi dengan wali kelasnya, Diyan Alfiana Rahma.
"Aku senang bisa sekolah. Tadi sudah berkenalan dengan bu guru dan membuat kartu nama terus dihias. Tadi juga belajar menyanyi," kata Azzam kepada Tempo Senin, 11 Juli 2022. Azzam mengaku tak masalah menjadi satu-satunya murid yang mengikuti kegiatan belajar. Yang penting, kata dia, dirinya bisa tetap belajar.
Dari pantauan Tempo, kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SDN Sriwedari 197 Solo juga diikuti siswa dari kelas II sampai kelas VI. Meskipun jumlah siswa di sekolah itu tidak terlalu banyak, kegiatan tetap berlangsung dengan baik.
Kepala SDN Sriwedari 197, Bambang Suryo Riyadi, memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan sekalipun sekolah kekurangan siswa. Bambang mengakui, sejak diterapkan sistem zonasi dalam PPDB, dari tahun ke tahun jumlah siswa baru di sekolahnya cenderung menurun.
Apalagi, lokasi SDN Sriwedari 197 yang letaknya tidak berada di tengah perkampungan. Lingkungan di sekitar sekolah itu berupa perkantoran, hotel, lapangan olahraga, serta jumlah penduduknya yang juga berkurang.
Selain itu, keberadaan SD negeri di Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, bukan hanya SDN Sriwedari 197 tetapi juga ada beberapa sekolah lain. "Untuk penduduk yang tinggalnya di sebelah utara rel (Jalan Slamet Riyadi) lebih pilih sekolah di sana, orang tua khawatir kalau anak-anak sekolah di sini kan harus menyeberang jalan besar," katanya.
Adapun kegiatan MPLS diikuti semua siswa mulai kelas I hingga kelas VI. Tercatat, jumlah siswa di SD tersebut yakni kelas VI berjumlah 19 anak, kelas V 17 anak, kelas IV 8 anak, kelas III 3 anak, dan kelas II 4 anak.
MPLS akan dilangsungkan selama tiga hari. Untuk hari pertama masuk sekolah menjadi ajang perkenalan antara guru-guru dengan para siswa sekolah tersebut. Kegiatan diawali dengan apel pagi kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan guru-guru kepada para siswa, khususnya siswa baru.
"Hari ini untuk memperkenalkan para guru dan anak-anak, agar anak-anak mengetahui guru yang mengajarnya. Terlebih karena memang ada perubahan posisi guru di sini, terutama untuk kelas I dan kelas IV," ungkapnya.
SEPTHIA RYANTHIE