Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kerangka yang digali di bawah Kastil Praha pada 1928 dan selama Perang Dunia II jadi rebutan pasukan Nazi dan Uni Soviet, akhirnya terungkap. Kerangka laki-laki dari abad ke-10 ini menjadi bahan perdebatan dan manipulasi arkeologi bahkan sampai era Perang Dingin.
Mengutip Phys, Kamis, 22 Agustus 2019, kerangka misterius dan bekal kubur, termasuk pedang dan dua pisau, diidentifikasi sebagai Viking oleh Nazi. Namun Soviet menyebutkannya sebagai prajurit Slavonic, serta menjadi bagian dari gerakan kemerdekaan Ceko dalam beberapa tahun terakhir.
Peneliti Nicholas Saunders dari Departemen Antropologi dan Arkeologi Bristol, mengatakan sejumlah penelitian baru-baru ini mulai menafsirkan kembali kerangka itu dan memberikan analisis baru.
"Barang-barang yang ditemukan bersama kerangka adalah campuran barang-barang asing (non-Ceko), seperti pedang, kapak dan striker api (peralatan Viking yang umum), dan benda-benda domestik, seperti ember dan pisau," ujar Saunders.
Dalam laporan yang diterbitkan jurnal Antiquity, tim arkeolog termasuk dua profesor emeritus dari University of Bristol, mengungkap kisah kompleks penemuan kerangka. Temuan itu dijauhkan dari pandangan publik hingga 2004, dan berupaya dijawab selama puluhan tahun siapa sebenarnya pria ini.
Kerangka itu ditemukan sebagai bagian dari proyek penggalian oleh Museum Nasional Cekoslowakia. Kuburan kemungkinan berasal dari tahun 800–950 atau 1000 Masehi.
"Pedangnya sangat unik karena merupakan satu-satunya yang ditemukan di antara 1.500 makam abad pertengahan awal yang sejauh ini ditemukan di Kastil Praha," kata Saunders. "Mungkin dia adalah seorang Slav dari daerah tetangga, yang telah menguasai Old Norse serta Slavonic, atau mungkin dia menganggap dirinya sebagai Viking asli."
Sisa kerangka ditemukan oleh Ivan Borkovsky, seorang Ukraina yang berjuang untuk orang-orang Austro-Hungaria dan Rusia pada awal abad ke-20. Dia menemukannya sebelum melarikan diri ke Cekoslowakia pada 1920, tapi ia tidak segera mempublikasikan tentang kerangka atau artefak itu.
Pada 1939, tentara Jerman menyerbu Cekoslowakia dan menuduh Borkovsky tidak menerbitkan karena ia adalah bagian dari konspirasi Ceko menyembunyikan kebenaran, bahwa rangka tersebut adalah bangsa Jerman, bukan Slavic (atau mungkin Viking). Kerangka itu dipakai propaganda Nazi untuk mengklaim warisan Jerman yang meluas melewati batas negara dan menjangkau jauh ke masa lalu.
"Identitas sangat kompleks pada periode abad pertengahan, dan kisah Borkovsky dan kastil prajurit Kastil Praha mengingatkan kita bahwa identitas orang-orang masa lalu seperti itu sering memicu konflik politik modern," tutur Saunders.
Ketika Borkovsky menerbitkan sebuah buku yang mengidentifikasi tembikar Slavia tertua di Eropa tengah, Nazi mengutuk teks itu dan memaksa dia menarik laporan. Ketika ia menerbitkan buku tentang Kastil Praha setahun kemudian, itu jelas dalam interpretasi Nordic yang dipengaruhi Nazi.
Setelah perang, Cekoslowakia diduduki oleh Soviet dan pada 1945, Borkovsky nyaris dikirim ke Siberia. "Saya telah dipaksa ke dalam penafsiran pro-Nazi dan menerbitkan artikel kedua pada 1946 yang menafsirkan penguburan sebagai orang penting yang terkait dengan dinasti Przemyslid Slav Barat awal," kata Borkovsky.
PHYS | ANTIQUITY
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini