Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai bagian dari rangkaian pembukaan Fakultas Kedokteran (FK), IPB University menggelar kegiatan Workshop Delivery Method bertajuk “Tutor Training FK IPB University” di Swiss-Belinn Hotel Bogor pada Sabtu, 11 Juni lalu. Ketua Tim Pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter dan Fakultas Kedokteran IPB University Srihadi Agungpriyono mengatakan kegiatan ini merupakan serial workshop bersama dengan supervisor dari kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tujuannya salah satu yang penting dalam mendirikan suatu program studi itu adalah kurikulum. Karena kurikulum akan membentuk lulusan itu seperti apa,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi IPB pada Selasa, 14 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Srihadi mengatakan Fakultas Kedokteran Unpad patut dijadikan contoh karena telah memiliki Fakultas Kedokteran lebih dahulu. “Sebenarnya, cara dalam konteks ilmu yang disampaikan kedokteran itu secara umum sama, tapi yang mereka miliki adalah bagaimana cara menyampaikannya, delivery method-nya,” kata Srihadi Agungpriyono.
Menurut dia, delivery method yang FK Unpad kembangkan lebih advance jika dibanding dengan FK lainnya. Srihadi menilai FK Unpad betul-betul ingin mendapatkan kompetensi lulusan yang tak hanya cakap secara keilmuan, tetapi juga cakap secara attitude dan soft skill. “Jadi kami dibimbing untuk itu. Kita harus jodohkan kurikulum di IPB University K2020 dengan standar kurikulum kedokteran. K2020 di IPB University bermaksud menghasilkan lulusan yang adaptif terhadap masa depan dan seterusnya,” katanya
Dalam kesempatan tersebut, Tri Hanggono Achmad, akademisi Unpad menuturkan, FK Unpad menerapkan metode Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan konsep Student-centered, Problem-based, Community-oriented, Early clinical exposure, Systematic (SPICES) pada proses perkuliahannya.
Ia menerangkan untuk pengembangan fakultas perlu adanya budaya organisasi, kurikulum, metode T dan L, umpan balik dan evaluasi, kepemimpinan dan manajemen akademik, beasiswa pendidikan. “Selain itu, pengembangan fakultas berkaitan dan berkesinambungan dengan pengembangan kurikulum. Dimana adanya, identifikasi masalah, penilaian kebutuhan yang ditargetkan, tujuan dan sasaran, strategi pendidikan, strategi implementasi, evaluasi dan penilaian itu sangat penting, “ ungkapnya.