Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat tempur F-35 Lightning II untuk sementara diminta tak terbang dalam cuaca buruk yang mungkin diwarnai petir. Sebabnya, lebih dari selusin pesawat jenis itu ditemukan mengalami kerusakan pada sistemnya yang didesain untuk mencegah dampak sambaran petir. Tanpa sistem itu berfungsi sempurna, pesawat terancam meledak di udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih tepatnya, masalah ditemukan pada Onboard Inert Gas Generation System (OBIGGS), sebuah subsistem keselamatan yang biasa melengkapi pesawat terbang modern. Sistem ini berperan mengubah arah udara dari mesin pesawat dan mengeksrak nitrogen di dalamnya lalu menginjeksikannya ke tangki bahan bakar mesin jet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semakin banyak kandungan nitrogen--gas yang mudah terbakar--semakin sedikit proporsi oksigen yang berbeda dari nitrogen, lebih sulit terbakar. Dengan begitu OBIGSS membantu mengurangi peluang terjadinya ledakan pada tangki bahan bakar. Saat tidak ada perang, satu di antara kemungkinan penyebab ledakan bahan bakar pada jet-jet tempur adalah sambaran petir itu.
Inspektur di Kompleks Logistik Ogden Pangkalan Angkatan Udara Hill di Utah, Amerika Serikat, menemukan cacat itu dalam inspeksi awal Juni. Mereka mendapati tabung yang mengalirkan nitrogen ke tangki bahan bakar di 14 dari 24 pesawat temput F-35A yang diperiksanya bermsalah. Sejauh ini, Angkatan Laut dan Marinir Amerika yang mengoperasikan versi B dan C dari F-35 belum menemukan kasusnya.
Pesawat F-35 Angkatan Udara Inggris mendarat dan lepas landas di kapal induk terbaru Inggris HMS Queen Elizabeth, 14 Oktober 2019. (gov.uk)
Defense News memberitakan, pabrikan Lockheed Martin telah memutuskan menunda pengiriman pesanan pesawat-pesawat baru jenis itu periode Juni untuk menyelidiki lebih jauh temuan tersebut. Perusahaan itu percaya masalah terjadi akibat penggunaan pesawat, yang artinya saat pesawat sudah di tangan AU. Belum ada laporan dari operator jet tempur itu yang berada di luar Amerika Serikat. Menurut Majalah Angkatan Udara, matra itu tercatat sebagai pengguna terbesar yakni 203 unit F-35 Lightning.
Sampai kini, Kantor Program Bersama F-35 merekomendasikan F-35A menghindari terbang saat hujan badai dan petir. Jet-jet tempur itu harus menjaga jarak 25 mil dari cuaca seperti itu sampai sumber masalah ditemukan dan perbaikan dilakukan. Ironis karena ini adalah kali kedua F-35 Lightning II dilarang terbang dekat petir setelah masalah serupa juga ditemukan dengan OBIGGS pada awal 2010 lalu.