Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cambridgeshire - Stephen Hawking meninggal dunia, Rabu, 14 Maret 2018, di Cambridgshire, Inggris. Putra-putrinya mengkonfirmasi wafatnya astrofisikawan terkemuka berumur 76 tahun itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami berduka karena kehilangan ayah yang amat kami cintai," kata Lucy, Robert, dan Tim, anak-anak mendiang Hawking, seperti dilansir laman The Guardian, Rabu, 14 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut ketiga anak mendiang Hawking tersebut, ayahnya adalah ilmuwan yang berdedikasi tinggi. "Dia adalah ilmuwan yang tak biasa, yang mengabdikan seluruh pengetahuannya untuk sains," kata mereka. "Tak hanya ketekunan dan keberaniannya, humornya pun mengilhami banyak orang."
Albert Einstein
Tahukah Anda, kalau hari wafatnya Stephen Hawking bertepatan dengan hari kelahiran Albert Einstein? Ya, fisikawan mahsyur asal Jerman yang mendapat penghargaan Nobel itu lahir pada 14 Maret 1879. Entah kebetulan atau tidak, yang jelas itulah faktanya.
Albert Einstein lahir di Ulm, Kerajaan Kerajaan Württemberg, Kekaisaran Jerman. Sama seperti Hawking, Einstein adalah seorang fisikawan teoretis dan dianggap sebagai ilmuwan terbesar sepanjang abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi.
Einstein dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis". Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan.
Pada masa tuanya, popularitas Einstein melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah. Dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan genius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Galileo Galilei. Usi.ch
Tampaknya hal menarik Hawking tak berhenti sampai hari kematian yang bertepatan dengan Einstein. Dia juga diketahui lahir pada tanggal yang sama dengan kematian Galileo Galilei, yakni 8 Januari.
Hakwing lahir 300 tahun setelah kematian fisikawan besar abad pertengahan itu, yakni pada 1942. Tak sedikit orang berpendapat bahwa Hawking merupakan reinkarnasi dari Galileo.
Menariknya lagi, ada banyak kesamaan di antara keduanya: dua-duanya sama-sama pernah berseteru dengan pemuka agama. Teori bumi mengitari matahari (heliosentris) Galileo tidak diterima oleh gereja. Begitu pun Hawking, Paus Franciskus I mempertanyakan sikap ateisme Hawking.
Buku A Brief History of Time (1988) karangan Stephen Hawking. (amazon.com)
Hawking, yang menulis The Brief History of Time (1988) ini mengidap penyakit langka, yakni amyotrophical lateral sclerosis atau yang lebih dikenal dengan ALS sejak 50 tahun lalu. Hawking didiagnosis penyakit ALS pada umur 21 tahun. Saat itu, umurnya diprediksi tinggal 2 tahun. Namun, kenyataannya, dia mampu hidup hingga sekarang. Bahkan, menjadi sangat populer.
ALS adalah penyakit saraf yang mematikan segala anggota gerak. Dalam kasus Hawking, hanya otak yang bekerja dan menyokong kehidupannya. Gejala awalnya seperti cedera saraf biasa: otot kram dan tegang. Gejala berlanjut hingga sulit untuk mengunyah hingga kehilangan kemampuan menelan. Untuk memenuhi nutrisi sehari-hari, Hawking mendapat asupan melalui selang kecil ke mulutnya.
Stephen Hawking, di kota New York, 2016. Hawking dikenal sebagai penemu teori Big Bang dan Black Hole, dari bukunya The Biref History of Time. Getty Images/Bryan Bedder
Simak kabar terbaru tentang Stephen Hawking meninggal dunia hanya di kanal Tekno Tempo.co.
THE GUARDIAN | SKY NEWS | AMB