Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

ALS yang Dialami Stephen Hawking, Waspada Tangan Melemah

ALS adalah penyakit di mana sel otak yang berfungsi mengendalikan banyak gerakan otot diserang. Tangan melemah adalah contoh gelaja sederhana.

15 Maret 2018 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi pria ALS (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Stephen Hawking meninggal dunia dalam usia ke-76 tahun akibat penyakit skelerosis lateral amiotrofiknya atau yang dikenal dengan sebutan ALS.  

ALS sendiri bisa dimulai dengan sesuatu yang sederhana, seperti merasakan tangan atau kaki Anda melemah. ALS adalah penyakit yang menyerang sel otak, dimana sel otak berfungsi untuk mengendalikan banyak gerakan otot Anda.

Baca juga: Diserang Writer's Block? Begini Jurus Dewi Lestari Mengatasinya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada akhirnya, ALS (amyotrophic lateral sclerosis) melemahkan diafragma, otot yang dibutuhkan paru-paru Anda untuk bekerja. Kesulitan bernapas adalah salah satu gejala ALS. Penyakit yang juga menyerang beberapa tokoh dunia ini masih belum ditemukan penyembuhannya. Namun, setidaknya Anda dapat mengetahui gejala awal maupun gejala lanjutan dari ALS. Dengan kemungkinan, Anda mungkin bisa mengobati beberapa gejala dan menjaga kontrol otot Anda sedikit lebih lama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gejala Awal
Tanda ALS bisa muncul secara bertahap. Anda bisa saja merasa aneh saat tangan sulit memegang atau mencengkeram sesuatu. Atau mungkin, Anda mulai sulit berbicara sebelum gejala lainnya muncul. Setiap orang memiliki gejala awal yang berbeda-beda.

Beberapa gejala awal yang umum terjadi antara lain:

  • Sering tersandung (hilang kontrol diri)
  • Sulit memegang barang dengan tangan
  • Ucapan menjadi samar
  • Otot berkedut (fasciculations)
  • Kram pada otot
  • Sikap memburuk
  • Sulit menahan kepala
  • Kekakuan otot
  • Mudah kelelahan

Mungkin pada awalnya gangguan motorik Anda akibat ALS, seperti tangan, hanya terjadi pada satu bagian. Namun, seiring waktu hal tersebut mempengaruhi hampir seluruh otot yang tadinya mampu Anda kendalikan. ALS, bagaimanpun, tidak mempengaruhi semua otot serta organ dalam tubuh. Jantung dan kandung kemih, misalnya, biasanya tetap sehat.

Baca juga: 
Siklus Menstruasi : Simak Makna Warna Darah yang Keluar
Berbagi Peran dengan Istri Pertama? Intip Trik Bu Dendy

Gejala lanjut
Saat ALS semakin parah, lebih banyak otot dan aktivitas diri yang terpengaruh. Di antaranya adalah:

  • Otot yang melemah
  • Penurunan berat badan
  • Sulit mengunyah dan menelan
  • Kemampuan berbicara semakin sulit dipahami
  • Kesulitan bernafas
  • Tersedak berlebihan
  • Kerusakan otot antara telunjuk dan jempol

Lalu, apakah penyakit ALS ini dapat didiagnosa secara medis?

Tidak ada tes tunggal yang mampu memberikan diagnosis definitif terkait ALS, walaupun gejala aktivitas neuron motorik atas dan bawah sangat disarankan. Sebaliknya, diagnosis ALS terutama didasarkan pada gejala dan tanda yang diamati dokter kepada pasien melalui serangkaian tes.

Baca: Jadi Bintang Iklan Jaguar, Stephen Hawking Berperan Antagonis

Dokter pertama akan mengamati riwayat kesehatan seseorang secara keseluruhan, kemudian melakukan pemeriksaan neurologis secara berkala untuk menilai apakah gejala seperti kelemahan otot, refleks yang terlalu berlebihan atau otot yang kencang dan kaku semakin memburuk.

Pengujian ALS yang mungkin dilakukan, selain pengamatan klinis, meliputi elektromirogram (EMG), kapasitas vital paksa (FVC) dan tes pernafasan lainnya, juga analisis laboratorium darah lengkap.

WEBMD | ALSWORLDWIDE

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus