Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Tak bisa nyepet ulang

William bates memodifikasi alat suntik sekali pakai. alat suntik terpaksa dibuang karena tidak bisa digunakan lagi. untuk menghindari penularan pe- nyakit, misalnya hepatitis b dan aids.

8 Desember 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ORANG sering deg-degan kalau mau disuntik. Apakah itu suntikan injeksi, menyedot, atau transfusi darah. Sebagian memang takut karena sakit. Tapi yang paling mengerikan adalah penularan berbagai penyakit lewat jarum suntik. Mungkin penyakit yang diidap lenyap. Tapi ini yang paling menakutkan, pasien bisa ketularan penyakit baru, misalnya hepatitis B atau AIDS. Penularan bisa terjadi terutama bila alat suntik itu dipakai untuk ramai-ramai. Kemungkinan penularan virus yang nempel di jarum ke tubuh orang lain bisa dihindari dengan alat suntik "sekali pakai buang". Baru-baru ini, dalam lomba Dewan Desain Inggris, dipamerkan alat suntik itu. Alat itu dijamin tak bakal menularkan bibit penyakit yang mengerikan itu. Penemunya seorang pengusaha bernama William Bates. Ia telah memodifikasi alat suntik biasa sehingga pemakainya terpaksa membuangnya setelah memakai. Karena penemuan alat ini, Bates terpilih sebagai salah satu nominator dari 21 finalis dalam lomba temuan tahunan. Pada alat suntik biasa, hanya ada satu klep karet yang didorong ke depan untuk memompa cairan masuk tubuh lewat lubang jarum. Setelah selesai, alat suntik bisa diisi cairan obat dengan menariknya ke belakang. Demikian seterusnya, alat itu bisa dipakai berulang kali. Beda dengan alat buatan Bates. Bentuknya sepintas sama dengan sepet biasa atau alat suntik plastik sekali pakai, yang sering digunakan anak muda yang suka "nyepet". Tapi, di belakang klep pendorong cairan masih ada klep tambahan dengan konstruksi tertentu. Setelah klep didorong ke depan untuk menyemprotkan cairan, klep yang belakang meregang dan menjepit dinding tabung yang tembus pandang itu. Dengan demikian, alat suntik itu tak bisa lagi ditarik untuk menyedot cairan, dan bahkan porosnya bisa copot. Masih ada pengaman lain. Begitu cairan habis disemprotkan, lubang tabung langsung tersumbat begitu poros atau pendorong dicoba ditarik ke belakang. Artinya, tak ada gunanya lagi kecuali dibuang ke kotak sampah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus