Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Tim Mahasiswa UI Ciptakan Alat Penerjemah Bahasa Isyarat

Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menciptakan alat penerjemah bahasa isyarat, Transaura yang membantu tunarungu berkomunikasi dua arah.

4 Februari 2022 | 21.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tim Transaura yang terdiri dari tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI), yakni Daffa Fairuzaufa Athallah Raharjo, Aine Shahnaz Tjandraatmadja dan Almaz Scarletta Tjakrashafanti menciptakan alat penerjemah bahasa isyarat "TRANSAURA" dengan menggunakan teknologi TensorFlow dan Raspberry Pi. Foto: UI.ac.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menciptakan alat penerjemah bahasa isyarat, Transaura. Tim Transaura terdiri dari tiga mahasiswa Universitas Indonesia yakni Daffa Fairuzaufa Athallah Raharjo (Fakultas Teknik UI, 2020), Aine Shahnaz Tjandraatmadja (Fakultas Ilmu Keperawatan UI, 2020), dan Almaz Scarletta Tjakrashafanti (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, 2018).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mereka menaruh minat yang besar terhadap bahasa isyarat karena menyadari minimnya aksesibilitas penerjemahan bahasa isyarat bagi masyarakat umum,” kata Dodi Sudiana, pakar Image Processing seperti dikutip di laman resmi UI pada Jumat, 4 Februari 2022.


Teknologi Transaura dibuat dengan menggunakan TensorFlow untuk machine learning dan Raspberry Pi untuk object detection. TensorFlow adalah library open source untuk komputasi numerik dan machine learning skala besar.


TensorFlow dapat melatih dan menjalankan jaringan saraf dalam untuk klasifikasi digit tulisan tangan, pengenalan gambar, penyematan kata, jaringan saraf berulang, model urutan-ke-urutan untuk terjemahan mesin, pemrosesan bahasa alami, dan simulasi berbasis PDE (partial differential equation). Menariknya, TensorFlow mendukung prediksi produksi dalam skala besar dengan model yang sama yang dapat digunakan untuk pelatihan.


Daffa mengatakan Transaura memudahkan tunarungu untuk dapat berkomunikasi dua arah. Alat ini memiliki dua sisi, sisi pertama untuk teman tuna rungu dan sisi lainnya untuk teman dengar. Layar pertama akan menjadi tempat penerjemah bahasa isyarat menggunakan object detection dengan bantuan TensorFlow. Layar kedua akan mengeluarkan teks yang terletak pada sisi belakang alat tersebut.

Desain Transaura berbentuk portable box yang dapat ditaruh di mana-mana. Transaura dibuat untuk dapat digunakan di area perkantoran, supermarket dan sarana transportasi. “Dengan Transaura, diharapkan dapat tercipta kesetaraan bagi penyandang disabilitas pada berbagai lapangan kerja, sesuai dengan namanya Transaura (translating aura). Kesempatan dan kesetaraan bagi penyandang disabilitas menjadi titik tumpu dari penelitian ini,” kata ketua tim Transaura Aine.

Tim Transaura di bawah bimbingan Dodi Sudiana, dosen Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik UI (FTUI) berhasil meraih juara ketiga tingkat nasional pada kompetisi hibah untuk penelitian nasional, Tanoto Student Research Awards 2021 di bidang appropriate technology.

Tim tersebut melakukan penelitian dan menjalani seleksi bertahap mulai dari tingkat universitas sampai tingkat nasional pada Juni 2021 – Januari 2022. Dekan FT UI Heri Hermansyah berharap penelitian ini dapat terus dilanjutkan untuk mengembangkan lingkungan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas di Indonesia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus