Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Tim UGM Kembangkan Alat Deteksi Dini Stunting GAMA-KiDS

Pengembangan GAMA-KiDS tidak lepas dari isu stunting yang telah menjadi sorotan sejak beberapa tahun belakangan.

25 Desember 2021 | 06.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim peneliti Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan perangkat yang diberi nama "GAMA-KiDS" untuk membantu deteksi dini stunting.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pengembangan GAMA-KiDS tidak lepas dari isu stunting yang telah menjadi sorotan sejak beberapa tahun belakangan, bahkan pada masa pandemi Covid-19," ujar dosen dari Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM, Siti Helmiyati, melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Jumat, 24 Desember 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, berbagai riset membuktikan bahwa masalah stunting di Indonesia perlu perhatian khusus. Salah satu kunci dalam upaya mengatasi stunting adalah kecepatan deteksi dini, yang umumnya dilakukan oleh kader Posyandu.

Karena itu, ia berharap perangkat tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan Posyandu dalam melakukan deteksi dini stunting.

Menurut dia, alat tersebut merupakan sebuah kit yang terdiri dari tikar untuk mengukur panjang badan, cakram ukur status gizi panjang badan menurut usia, dan buku petunjuk penggunaan.

Siti menerangkan, stunting merupakan kondisi tinggi atau panjang badan anak yang kurang dari 2 standar deviasi dari rerata tinggi atau panjang badan kelompok usianya.

Stunting, ujar dia, dapat berdampak pada penurunan kemampuan kognitif, sistem imun yang lemah, dan perkembangan emosional yang kurang.

“Apabila seorang anak stunting tidak segera dilakukan upaya perbaikan status gizi, di masa dewasa ia tidak akan menjadi orang yang produktif, mudah sakit, dan menjadi beban baik bagi dirinya sendiri, keluarga, dan negara,” terangnya.

Upaya deteksi dini stunting, menurutnya, masih menghadapi sejumlah kendala, yakni belum semua kader Posyandu mampu melakukan deteksi dini stunting. Selain itu, tidak semua daerah memiliki alat ukur panjang badan yang valid.

"Banyak alat ukur panjang badan yang digunakan dibuat sendiri secara swadaya oleh masyarakat dan belum teruji validitasnya," kata dia.

GAMA-KiDS sendiri pertama kali dikembangkan pada tahun 2019 dan diteliti lebih lanjut pada tahun 2020 dan 2021 melalui pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dan diuji coba pada Posyandu di Yogyakarta dan Aceh.

ANTARA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus