Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang perombakan organisasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menjelaskan bahwa perombakan organisasi yang akan dilakukan tidak berpengaruh terhadap Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Berita terpopuler lainnya, beberapa tips sederhana dari Kepala Ilmuwan Kesehatan dari Departemen Kesehatan Singapura, Profesor Tan Chorh Chuan agar terhindar dari virus corona baru--2019-nCoV. Selain mencuci tangan dan membersihkan permukaan, kata dia, orang perlu mematikan AC, menyalakan kipas angin, dan mendapatkan udara segar.
Selain itu ilmuwan Indonesia yang ikut terlibat dalam pembuatan robot Gundam raksasa di Jepang, Pitoyo Hartono menjelaskan, robot seukuran asli 18 meter itu akan hidup dan bergerak. Pria asal Surabaya itu belum bisa banyak menceritakan bagaimana robot raksasa itu akan bergerak, tapi robot itu akan dipasangi 24 sendi.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Rombak Organisasi BRIN, Menristek Jelaskan Nasib LIPI dan BPPT
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro. TEMPO/Khory
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan bahwa perombakan organisasi BRIN yang akan dilakukan tidak berpengaruh terhadap Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Menurutnya kedua lembaga tersebut hanya akan berubah statusnya. “(Nasibnya) LIPI dan BPPT baik-baik saja kok, masih ada, enggak ada yang ditiadakan, semuanya masih ada,” ujarnya saat ditemui setelah melantik Kepala Biro Umum dan Keuangan Kementerian Riset dan Teknologi di Gedung BPPT II, Jakarta Pusat, Senin, 10 Februari 2020.
Perombakan organisasi tersebut dilakukan menyusul pembentukan BRIN yang diharapkan mensinergikan lembaga penelitian baik dari kementerian, nonkementerian, perguruan tinggi maupun swasta harus bersinergi, termasuk keputusan Presiden Joko Widodo yang memisahkan Pendidikan Tinggi dari Kemenristek dan digabungkan dengan Kemendikbud.
2. Saran Pakar Hindari Virus Corona: Matikan AC dan Buka Jendela
Pekerja menggunakan pakaian pelindung dengan peralatan sanitasi saat akan menyemprotkan desinfektan di stasiun kereta api setelah meluasnya wabah virus corona baru di Kunming, provinsi Yunnan, Cina 4 Februari 2020. cnsphoto via REUTERS
Kepala Ilmuwan Kesehatan dari Departemen Kesehatan Singapura, Profesor Tan Chorh Chuan menjelaskan beberapa cara sederhana agar terhindar dari virus corona baru--2019-nCoV. Selain mencuci tangan dan membersihkan permukaan, kata dia, orang perlu mematikan AC, menyalakan kipas angin, dan mendapatkan udara segar.
Menurut Chuan, untuk sementara banyak yang tidak diketahui tentang virus yang berawal dari Wuhan, Cina itu. "Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa virus berkembang lebih baik di iklim yang sejuk dan kering. Sedangkan Singapura cuacanya panas, kurang kondusif bagi virus untuk berkembang," ujarnya, seperti dikuti Straits Times, Senin, 10 Februari 2020.
Di Singapura dan negara sekitarnya, kemungkinan persistensi virus di luar rumah lebih rendah. Chuan, satu dari delapan pakar penyakit menular di Singapura, hadir pada konferensi pers untuk memberi tahu tentang apa yang dilakukan untuk memerangi virus, dari bidang sains dan kesehatan.
3. Robot Gundam Raksasa Dipasangi 24 Sendi, Punya Banyak Gerakan
Robot Gundam setinggi 18 meter. Kredit: Istimewa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Robot animasi Gundam yang dirilis pada 1979 akan segera muncul menjadi kenyataan. Ilmuwan Indonesia yang ikut terlibat dalam pembuatan robot Gundam raksasa di Jepang, Pitoyo Hartono menjelaskan, robot seukuran asli 18 meter itu akan hidup dan bergerak.
Pria asal Surabaya itu belum bisa banyak menceritakan bagaimana robot raksasa itu akan bergerak, tapi robot itu akan dipasangi 24 sendi. “Jadi banyak sekali gerakan yang bisa dilakukan. Robot-robot yang ada selama ini, biasanya memiliki 10-15 sendi,” katanya kepada Tempo saat dihubungi akhir pekan lalu.
Pitoyo merupakan profesor bidang jaringan saraf buatan di Department of Mechanics and Information, Chukyo University, Jepang. Pitoyo bersama Shuji Hashimoto, profesor bidang fisika terapan dari Waseda University selaku pimpinan tim, bertanggung jawab membuat rancang bangun teknologi agar robot Gundam seukuran asli bisa bergerak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini