Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Program Net Zero Initiative Universitas Indonesia (UI-NZI) telah didukung fasilitas lima laboratorium untuk mendukung transisi energi, keberlanjutan lingkungan, dan pencapaian target Net Zero Emission pada 2060. Kelimanya adalah Energy Transition Laboratory (ETL), Sustainable Energy System Laboratory (SESL), Electric Vehicle Testing Laboratory (EV Testing Lab), Environmental and Conservation Laboratory (ECL), dan Indonesia Climate Modeling and Policy Hub (I-CLIMB).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rektor UI Heri Hermansyah menyatakan kelima laboratorium yang diresmikan pada Kamis pekan lalu tersebut adalah bagian dari komitmen universitas dalam memajukan riset berbasis interdisiplin. Ia menegaskan bahwa keberadaan fasilitas ini diharapkan tidak sebatas mendukung riset, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi publik dan industri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Yang kita harapkan sekarang tentu tidak hanya sebatas output-nya, tetapi juga dampak dari seluruh peralatan yang terinstal," kata Heri melalui keterangan tertulis pada Senin, 13 Januari 2025.
Tentunya, Guru Besar di Fakultas Teknik UI ini menambahkan, harus ada aktivitas riset inovasi dengan memanfaatkan peralatan-peralatan yang telah disediakan tersebut. "Di mana nantinya akan menghasilkan publikasi ilmiah, hak kekayaan intelektual, teknologi, dan produk prototipe yang dapat menunjang industrialisasi dan ekonomi di negeri ini,”
Dituturkan Heri, kelima laboratorium dibangun melalui dana hibah Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) senilai 178 miliar rupiah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. UI merupakan salah satu dari lima universitas di Indonesia yang menerima pendanaan ini.
Ketua UI-NZI Widodo Wahyu Purwanto menjelaskan bahwa laboratorium ini memiliki fungsi sebagai pusat riset yang berfokus pada tiga bidang utama, yaitu transisi energi, bio-konservasi, dan ekonomi hijau. "Untuk merespons isu terkait perubahan iklim,” ujarnya.
Energy Transition Laboratory, yang berada di Gedung Interdisciplinary Engineering (IDE) Fakultas Teknik UI, akan memfasilitasi riset teknologi energi hijau seperti fotovoltaik, bahan penyimpan energi, dan hidrogen hijau. Di gedung yang sama juga ada Sustainable Energy System Laboratory yang diproyeksikan mendukung pengembangan model sistem energi berkelanjutan berbasis data ekonomi, sosial, dan kebijakan.
Electric Vehicle Testing Laboratory berada di Gedung iCELL, juga di kompleks FTUI, berfungsi menguji performa, keamanan, dan efisiensi kendaraan listrik. Laboratorium ini juga memastikan kendaraan listrik memenuhi standar internasional melalui pengujian komprehensif terhadap komponen seperti baterai dan motor listrik.
Environmental and Conservation Laboratory, yang berlokasi di Gedung Laboratorium Riset Multidisiplin FMIPA UI, mendukung pelestarian lingkungan dan pengembangan teknologi ramah lingkungan. Laboratorium ini berfokus pada pemulihan ekosistem, pengelolaan sumber daya alam, dan perencanaan konservasi berbasis data ilmiah.
Indonesia Climate Modeling and Policy Hub ada di kompleks Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI. Menjadi pusat kolaborasi antar peneliti, pemodel iklim, dan pembuat kebijakan untuk menciptakan solusi berbasis data terhadap tantangan perubahan iklim, laboratorium ini bertujuan mendukung transparansi, pemberdayaan, dan kolaborasi lintas institusi.