Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Virus Cacar Monyet Menyebar Cepat, Data Genom Pertama Mirip Kasus 2018-2019

Kasus sekarang menjadi yang terluas yang pernah terjadi di luar Afrika Barat dan Tengah, wilayah di mana cacar monyet menyebar di antara hewan monyet.

21 Mei 2022 | 11.08 WIB

Ilustrasi Virus Monkeypox atau Cacar Monyet. newscientist.com
Perbesar
Ilustrasi Virus Monkeypox atau Cacar Monyet. newscientist.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Draf genom pertama dari virus yang bertanggung jawab untuk penyakit cacar monyet atau monkeypox yang sedang merebak telah dirilis daring oleh tim peneliti di Portugal. Data genome sequencing virus tersebut menunjukkan kemiripan dengan tipe Virus Cacar Monyet Afrika Barat yang dikenal menginfeksi ringan dan paling dekat dengan virus yang pernah terdeteksi menular di Inggris, Singapura dan Israel pada 2018 dan 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa yang belum terlalu jelas adalah apakah virus itu memiliki mutasi yang membuatnya memiliki daya tular lebih tinggi di antara manusia, yang akan menerangkan kenapa kemunculannya yang sekarang bisa begitu luas. Kasus sekarang menjadi yang terluas yang pernah terjadi di luar Afrika Barat dan Tengah, lokasi di mana virus ini menyebar di antara hewan monyet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Per saat ini, sudah ada 127 kasus dugaan dan terkonfirmasi cacar monyet di 10 negara, termasuk negara-negara non-endemik AS, Inggris Raya, Spanyol, Swedia, Belgia, Portugal dan Australia. Para peneliti memperkirakan angka kasus sebenarnya lebih besar lagi.

Per Kamis, 19 Mei 2022, Portugal telah mengkonfirmasi sebanyak lebih dari 20 kasus cacar monyet dan beberapa sampel telah menjalani prosedur sekuensing DNA. João Paulo Gomes dan koleganya di Institut Kesehatan Nasional Portugal melakukan sekuensing itu menggunakan sampel yang diambil dari seorang pasien laki-laki pada 4 Mei lalu.

Tim di beberapa negara lain juga melakukan yang sama, melakukan sekuensing DNA virus cacar monyet dari antara kasus yang sedang merebak, tapi Gomes dkk adalah yang pertama membuat publikasi. Mereka menerbitkan hasil sementara atau draf genom virus cacar air tersebut melalui situs virological.org pada Kamis lalu.

Gustavo Palacios dari Sekolah Kedokteran Icahn di Rumah Sakit Mount Sinai, New York, AS, juga melihat genom virus sekarang identik dengan kasus eksportasi dari Nigeria ke Inggris pada 2018 lalu. Namun, dia menilai, draf sekuensing dari Portugal memiliki terlalu banyak data yang bolong untuk bisa menarik kesimpulan tegas.

Hasil sekuensing yang lebih lengkap dilihatnya pada hasil riset dari Belgia. "Sejauh yang bisa saya lihat, kelihatannya ini memang identik dengan yang pernah merebak di Inggris pada 2018. Yang artinya agak sedikit aneh," kata Palacios.

Semakin banyak sampel virus yang telah akan diurutkan DNA-nya diharapkan semakin jelas apakah satu varian virus yang sama ada di balik wabah yang belakangan merebak, seperti yang diduga sementara ini. Tapi untuk mengetahui apakah ada yang unik tentang varian ini juga diyakini tidak akan mudah.

Bahkan dengan studi virus SARS-CoV-2 yang saat ini sudah berkembang, sulit untuk mengaitkan mutasi-mutasi khusus ke perubahan kemampuan penularan virus dan lainnya. Catatan lainnya adalah virus cacar monyet yang jauh lebih besar--sepanjang sekitar 200 ribu susunan huruf DNA, bandingkan dengan 30 ribu di virus corona--dan untuk saat ini setidaknya belum dipelajari intensif.

"Analisa dan sekuensing lebih jauh masih berjalan," kata anggota tim peneliti di Portugal, Vitor Borges, lewat media sosial Twitter.

Dalam laporannya juga disebut data masih bersifat sementara dan analisis akan segera diperbarui menyusul rilis data genom yang lebih baru. "Yang akan penting untuk menjelaskan asal usul dan sebaran global dari virus monkeypox yang kini menyebar."

NEW SCIENTIST, VIROLOGICAL

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus