Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim mahasiswa Universitas Indonesia merancang robot Makara 08 Mark II untuk membantu mengerjakan tugas yang riskan dilakukan manusia di dalam laut. Keunggulan robot itu adalah mampu mengolah citra secara otomatis untuk mempermudah pilot wahana mengamati kondisi di bawah permukaan air.
Berkat Makara 08 Mark II, para mahasiswa yang tergabung dalam Autonomous Marine Vehicle Team UI (AMV UI) itu menjuarai The 3rd ASEAN MATE Underwater Robot Competition di Surabaya pada 4-5 Mei lalu. Mereka akan mewakili wilayah Asia Tenggara dalam kompetisi international MATE ROV Competition di Kingsport, Tennessee, Amerika Serikat, pada Juni mendatang.
Kompetisi yang digelar Marine Advanced Technology Education (MATE) itu menjadi ajang adu inovasi remotely operated vehicle (ROV) alias wahana bawah air nirawak bagi mahasiswa. Tim AMV UI beranggotakan 25 mahasiswa UI dari berbagai lintas ilmu, di antaranya teknik mesin, teknik kimia, teknik komputer, ekonomi dan bisnis, ilmu komputer, serta matematika dan ilmu pengetahuan alam.
Makara 08 Mark II
Ketua AMV UI Alif Hikmah Fikri mengatakan turnamen itu menjadi ajang pembuktian mahasiswa Indonesia dalam penciptaan inovasi teknologi nirawak untuk kebutuhan industri. Pengembangan Makara 08 Mark II tak hanya merupakan elaborasi ilmu sains, teknologi, teknik, dan matematika. “Harus mampu melihat dari kewirausahaan. Produk kami harus mampu memenuhi kebutuhan market,” kata mahasiswa teknik perkapalan angkatan 2016 itu.
Makara 08 Mark II mampu menyelam hingga kedalaman 5 meter selama 30 menit. Tugas yang bisa dikerjakan antara lain mencari puing properti di dalam air, membantu inspeksi lambung kapal, juga mengidentifikasi korban kapal tenggelam.
Makara 08 Mark II mampu menyelam hingga kedalaman 5 meter selama 30 menit. Tugas yang bisa dikerjakan antara lain mencari puing properti di dalam air, membantu inspeksi lambung kapal, juga mengidentifikasi korban kapal tenggelam.
Dalam turnamen tersebut, Makara 08 Mark II berhasil menyelesaikan misi inspeksi waduk, reparasi, dan riset saluran air bersih. Wahana yang dikendalikan dari jarak jauh itu juga dapat mendeteksi miniatur meriam prasejarah dan mengukur dimensinya sebelum diangkat ke permukaan air.
Alif menyebutkan AMV UI akan mampu bersaing dan menyelesaikan misi lomba di Amerika Serikat nanti. “Kami ingin menunjukkan bahwa tim Indonesia mampu mengungguli kampus terkemuka dunia dalam kompetisi bergengsi ini,” tuturnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo