Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banda Aceh - Pelatih Persiraja Banda Aceh dan PSMS Medan mengungkapkan kekecewaannya usai laga antara kedua tim yang berakhir imbang 0-0 dalam lanjutan putaran kedua Liga 2 Indonesia, Sabtu malam, 18 November 2023. Keduanya menyoroti situasi saat pertandingan dan setelah wasit mengakhiri laga.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, Aceh, berlangsung keras. Kedua tim sama-sama sempat mencetak gol dan dianuir wasit. Namun, dibatalkannya gol tim tuan rumah memicu kontroversi.
Hal itu menjadi penyebab ketidakpuasan pelatih Persiraja, Achmad Zulkifli terhadap kepemimpinan wasit. "Yang membuat semangat kami runtuh kenapa wasit menganulir gol kami. Sedangkan saya melihat berkali-kali video itu tidak ada offside sama sekali," ujarnya usai laga.
Ia bersikukuh bahwa kekeliruan wasit dalam mengambil keputusan itu terlihat jelas ketika siaran ulang. Saat Arif Setiawan melakukan tendangan yang membentur mistar gawang, posisi penyerang Persiraja, Mahamane Toure yang mencocor bola ke gawang, jelas terlihat belum mendahului para pemain bawah PSMS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan ini diakui Achmad sempat menurunkan semangat para anak asuhnya. Buktinya, kata dia, gawang mereka lantas kebobolan hanya selang lima menit setelah wasit menganulir gol tim asuhannya.
Untuk gol PSMS Jose Valencia juga dianulir wasit. Penyerang asing PSMS asal Kolombia tersebut dinilai sudah berada di posisi offside saat tendangan Sandeni Sidabutar dapat ditepis kiper Persiraja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski gagal mendapatkan poin penuh dari laga kandang, Achmad tetap memberikan apresiasi kepada anak asuhnya yang telah berjuang maksimal. "Meski hasil tidak sesuai harapan, kita tetap bersyukur," kata dia.
Di satu sisi, PSMS merasa puas sekaligus kecewa dengan hasil imbang yang diraih. Pasukan Ayam Kinantan bersyukur mampu mencuri poin di kandang lawan. Namun, kecewa karena ada pemain PSMS diduga sempat mendapat pukulan dari oknum manajemen tuan rumah.
"Pemain saya ada yang dikeroyok. Petugas enggak ada sama sekali. Ini mau perang atau mau main bola," kata pelatih PSMS, Miftahudin Mukson dalam konferensi pers.
Miftahudin mengatakan timnya berusaha menyajikan tontonan apik bagi pencinta sepak bola Tanah Air. Namun insiden yang dilakukan oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab membuat tercorengnya hiburan bagi masyarakat.
Meski begitu, dia tidak menampik jika terdapat kemungkinan anak asuhnya juga terpancing emosi selama laga berjalan. "Saya jujur mohon maaf kalau ada pemain saya yang buat salah. Tapi saya sebagai pelatih, tidak pernah mengajarkan hal-hal yang negatif kepada para pemain," ujarnya.
Pertandingan Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan diwarnai dengan 12 kartu kuning untuk kedua tim, ditambah satu kartu merah kepada penggawa Persiraja, Muammar Khadafi.
Hasil tersebut membuat Persiraja Banda Aceh masih bertengger di puncak klasemen Grup 1 Liga 2 Indonesia 2023. Dari sembilan laga yang sudah dilakoni, mereka mengemas 17 poin dari empat kemenangan, lima kali imbang.
Di bawah pasukan Laskar Rencong, Semen Padang mempunyai poin sama dengan satu laga yang belum dimainkan. Sementara PSMS tetap berada di posisi ketiga dengan 12 poin, dari dua kemenangan dan enam kali imbang dari delapan pertandingan. Persiraja dan PSMS menjadi dua tim yang masih belum terkalahkan selama gelaran Liga 2 musim ini.
Pilihan Editor: Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia vs Filipina Selasa, Shin Tae-yong Pompa Semangat Pemain