Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Persebaya Surabaya, Robertino Pugliara, harus absen hingga akhir kompetisi Liga 1 musim ini. Pemain asal Argentina itu mengalami patah tulang betis kaki kanan akibat terkena tackling guntingan dari belakang yang dilakukan pemain Borneo FC Wahyudi Hamisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Papito, demikian Pugliara disapa, cedera saat Persebaya menjamu Borneo Sabtu malam. Ia dilanggar dengan koras oleh Wahyudi pada menit ke-19. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter Rumah Sakit Orthopedi Surabaya menyatakan bahwa Papito harus menjalani operasi untuk memulihkan patah tulang yang dialami.
”Saya sangat sedih lebih dari apa pun, karena tidak dapat membantu tim di tahap terakhir dan paling penting dalam kompetisi ini,” kata Pugliara dalam akun instagramnya, seperti dikutip laman resmi Persebaya. ”Terima kasih banyak atas dukungan seluruh Bonek. Salam satu nyali, Wani!”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam postingannya, Pugliara juga menyertakan rekaman momen ketika kakinya digunting dari belakang oleh Wahyudi. Saat itu Pugliara yang tengah melakukan akselerasi membawa bola menuju jantung pertahanan Borneo FC dihantam dari belakang oleh Wahyudi. Ia pun langsung terkapar.
Dokter tim Persebaya Pratama Wicaksana menjelaskan bahwa Pugliara mengalami patah pada tulang betis kiri serta ada robek pada ligamen ankle. "Kondisi yang dialami Tino menyebabkan dia mengakhiri musim lebih cepat, karena proses pemulihan pasca operasi membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan," ujar dia.
Presiden Persebaya Azrul Ananda sangat bersedih dengan kejadian yang menimpa Pugliara. “Kehilangan Robertino tentu merupakan pukulan besar bagi kami. Dia salah satu panutan tim dan sosok yang sangat profesional," kata dia.
Azrul melanjutkan, "Kami berharap, apa yang terjadi pada Tino, dan pada banyak pemain lain di liga di Indonesia, bisa membuka mata dan hati banyak pihak. Bahwa ini kejadian yg seharusnya bisa dipreventif kalau sportifitas benar benar dijaga dan dikawal. Tino bukanlah yg pertama dan saya khawatir bukan yg terakhir.”
Pugliara adalah salah seorang pemain terpenting Persebaya. Perannya di lini tengah tak tergantikan. Mobilitas dan visi bermainnya menjadi ruh permainan Green Force. Statistik mencatat, ayah satu putri itu sudah menyumbangkan 1 gol dan 3 assist bersama Persebaya. Selain itu, ia juga memiliki kemampuan menyalurkan bola dengan apik. Dari 25 pertandingan Green Force, sebanyak 21 kali dia menjadi starter.
PERSEBAYA