Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Persebaya Surabaya, Damian Lizio, menyatakan bahwa mafia perwasitan di sepak bola Indonesia masih tampak jelas. Hal itu dia nyatakan setelah mendapatkan kartu merah pada laga lanjutan Liga 1 kontra Persela Lamongan Senin kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di akun media sosial instagramnya, gelandang asal Brasil itu mengunggah video momen ketika mendapatkan kartu kuning kedua pada laga tersebur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam keterangan videonya, dia menyatakan bahwa kartu merah tersebut dia dapatkan karena dia lantang menyuarakan keberadaan mafia dalam persepakbolaan Indonesia. Meskipun demikian, dia mengaku tak gentar karena yakin banyak penggila sepak bola Indonesia mendukungnya.
"Ketika anda berbicara soal Mafia, anda membuat banyak orang menentang anda, situasi ini terjadi pada saya dengan dua kartu kuning yang aneh diberikan oleh wasit. Tetapi apa yang membuat saya tenang adalah seluruh orang menyaksikannya dan karena itu korupsi dalam sepak bola harus diakhiri," tulisnya.
Pada rekaman video itu terlihat jelas bahwa dia mengalami jegalan keras dari bek Persela, Mochammad Zaenuri pada menit-menit akhir pertandingan.
Anehnya, wasit yang memimpin laga justru memberikan karu kuning bagi kedua pemain. Lizio yang sebelumnya sudah sudah mengantongi kartu kuning pertama pun harus keluar lapangan lebih cepat.
Beruntung bagi Persebaya, mereka dapat mempertahankan keunggulan 3-2 hingga peluit akhir berbunyi. Hal itu membuat skuad Bajul Ijo untuk sementara menduduki posisi kelima klasemen Liga 1 2019. Sementara bagi Persela hasil itu semakin menenggelamkan mereka di dasar klasemen karena belum sekali pun meraih kemenangan dari enam laga.