Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Luciano Spalletti memenangi Penghargaan Enzo Bearzot 2023 atas kerja kerasnya yang luar biasa dengan pimpinan klasemen Liga Italia Serie A, Napoli. Penghargaan tersebut, yang pemenang sebelumnya termasuk Roberto De Zerbi, Roberto Mancini, dan Carlo Ancelotti, diberikan kepada pelatih Italia terbaik tahun ini, yang dipilih oleh juri yang terdiri dari perwakilan dari surat kabar olahraga utama Italia. Bearzot adalah pelatih Italia saat menjuarai Piala Dunia 1982.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spalletti dianugerahi penghargaan itu dalam upacara Castel Nuovo di Napoli pada Jumat, 24 Maret 2023. Ia menang karena kerja keras Napoli di lapangan musim ini. Partenopei tinggal beberapa minggu lagi untuk memenangi Scudetto pertama mereka dalam lebih dari tiga dekade dan bahkan bisa mengamankan kemenangan di Liga Champions.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara pada upacara tersebut, Spalletti pertama kali membahas pekerjaannya di Napoli dan apa yang dia inginkan dari timnya. “Ketika Anda melihat gambaran Napoli dan Maradona, Anda dipaksa untuk menyerap dan menahan tekanan tertentu, itu adalah bagian dari cinta dan hasrat orang-orang,” ujar dia.
“Di sini Anda hidup untuk sepak bola, tetapi ini masih waktunya untuk bekerja, saya membuat perjanjian dengan tim dan mereka sudah sangat jelas. Kemudian kami akan melihat apakah kami merayakannya.”
Secara khusus Spalletti menyebut bek kanan timnya Giovanni Di Lorenzo yang dia sebut memiliki kualitas untuk dapat memainkan banyak tugas dalam berbagai peran.
“Di Lorenzo luar biasa, dia membangun dengan kualitas, dia bahkan mencapai level gelandang ketika dia masuk ke dalam lapangan, ketika dia maju dengan serangannya dia adalah orang yang menunjukkan lebih banyak di garis lawan.”
Dia mengomentari bagaimana rasanya mencapai perempat final Liga Champions bersama Partenopei. “Itu adalah sesuatu yang harus Anda alami sepenuhnya, itu tidak pernah terjadi pada saya selama 64 tahun. Bahkan para pemain sendiri harus berhati-hati, pertandingan ini sangat indah.”
Terakhir, Spalletti membahas salah satu bintang andalan musim ini, pemain sayap asal Georgia Khvicha Kvaratskhelia. “Ketika kami melihat bakat ini, saya tidak ragu. Setelah bekerja di Rusia, saya mendapat beberapa teman, saya meminta lebih banyak informasi tentang dia. Semua orang mengatakan kepada saya bahwa dia sangat kuat,” kata mantan pelatih klub Rusia, Zenit Saint Petersburg, itu. Kvaratskhelia pernah bermain untuk Lokomotiv Moskow dan Rubin Kazan di Liga Rusia.
FOOTBALL ITALIA
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.