Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim penghuni puncak klasemen Liga 1, Barito Putera, tak mau kecolongan saat menghadapi PS Tira di Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta, Senin 4 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertandingan melawan PS Tira ini jelas akan berbeda dengan apa yang sudah kami perkirakan," ujar pelatih Barito Putera, Jacksen F. Thiago dalam keterangan pers di Yogya, Minggu, 3 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jackson menuturkan selama ini pihaknya masih melihat PS Tira ditangani pelatih Rudy Eka Priyambada. Namun kemudian terjadi pergantian pelatih yang artinya itu akan mengubah banyak hal dalam internal tim. PS Tira kini ditangani pelatih sementara Miftahudin yang sebelumnya menjabat asisten pelatih.
"Transisi (pelatih) dalam PS Tira itu jelas akan mengubah sistem permainan, komposisi tim, juga motivasi pemain," ujar Jacksen.
Jacksen pun menuturkan, akibat pergantian pelatih itu, data-data yang mereka ketahui tentang PS Tira yang mereka ketahui kini sudah tak terlalu relevan lagi. Barito pun merasa perlu menyiapkan skema alternatif agar peluang meraih kemenangan tak lolos.
"Kami harus berpikir ulang lagi, menyiapkan konsep permainan yang kiranya bisa (lebih relevan) diterapkan dalam pertandingan nanti," ujarnya.
Menghadapi PS Tira yang juga memiliki sejumlah pemain asing handal, Jacksen meminta anak asuhnya mewaspadai tiap pemain secara maksimal. Menurutnya semua pemain PS Tira berbahaya sehingga harus diwaspadai gerakannnya
"Saat kami punya bola, kami akan menyerang. Ketika mereka membawa bola, bagaimana harus bertahan," ujar Jacksen.
Dalam laga lawan PS Tira ini ada empat punggawa Barito Putra yang harus absen karena memperkuat tim nasional (Timnas). Mereka adalah Hansamu Yama, Gavin Kwan, Muhammad Riyandi, dan M. Rafi Syarahil.
Salah satu pemain Barito, Paulo Sitanggang menambahkan, dalam laga ini yang terpenting tiap pemain bisa disiplin untuk menjalankan instruksi pelatih.
"PS Tira punya banyak pemain muda, fisik kuat, pastinya penanganan berbeda," ujarnya.
Pelatih sementara PS Tira, Miftahuddin mengatakan menghadapi Barito Putra yang memuncaki klasemen justru jadi penyemangat tim. "Kami juga jelas akan evaluasi lini pertahanan lagi karena selama ini tiap tanding selalu kebobolan," ujarnya.
PS Tira kini menduduki peringkat 16 klasemen Liga 1 dari total 18 klub. "Melawan Barito ini jadi kesempatan untuk bangkit dan naik peringkat, semoga di masa transisi (pergantian pelatih) ini tim tetap mampu tampil maksimal," ujar Miftahudin.
Miftahudin menuturkan di sisi pertahanan timnya butuh pembenahan menyeluruh. Sebab dalam 11 pertandingan yang telah dilalui, PS Tira sudah kebobolan 23 gol (rasio 2,09 persen). Kondisi ini membuat PS Tira termasuk tim yang paling terpuruk dibandingkan tim-tim lain di kasta tertinggi Liga Indonesia.
Miftahudin menyatakan melawan Barito Putra yang merajai puncak klasemen justri menjadi cambuk para punggawa PS Tira. Barito dinilai mempunyai karakteristik yang berbeda dibanding tim-tim lain. "Barito mempunyai sesuatu yang harus kami lawan, kami ingin kali ini para pemain bisa seratus persen mendapat poin penuh," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO