Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono mengatakan, kesepakatan dengan Luis Milla terkait posisi pelatih Timnas Indonesia baru sebatas lisan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Luis Milla memang memberikan tanggapan positif. Dia menyatakan setuju serta siap untuk melatih timnas Indonesia. Namun, ada hal lain yang perlu disikapi dengan serius," ujar Joko di Jakarta, Selasa.
Baca: PSSI: Luis Milla Setujui Perpanjang Kontrak di Timnas Indonesia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal serius tersebut adalah soal kehadiran Luis Milla di Indonesia. Menurut Joko, Milla yang saat ini masih berada di Spanyol untuk menjalani penyegaran pelatih berlisensi UEFA Pro baru bisa kembali ke Indonesia pada 9 Oktober 2018.
Masalahnya, 9 Oktober 2018 merupakan batas waktu pengiriman 30 nama pemain ke Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) sebagai syarat mengikuti Piala AFF 2018 yang berlangsung 8 November-15 Desember 2018.
"Idealnya, dua minggu sebelum tenggat waktu tersebut kami sudah berdiskusi dengan jajaran pelatih terkait pemain. Makanya saya menganggap hal itu serius dan menjadi catatan," tutur Joko.
Selain itu, bukan cuma terkait pemain AFF, kehadiran Luis Milla di Indonesia juga penting untuk menyelesaikan masalah kontrak termasuk legalitas serta administrasi. Adapun kontrak tersebut berisi empat bagian umum yakni durasi, target, nilai (value), dan fasilitas.
"Penuntasan itu tidak mudah karena fisik berjauhan. Kami ingin Luis Milla segera ke sini untuk mendetailkan semuanya. Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha mendapatkan tugas untuk menyelesaikan hal tersebut," kata Joko.
Luis Milla ditawari perpanjangan kontrak selama satu tahun, sampai 2019, oleh PSSI setelah kontrak pria asal Spanyol itu habis pada Agustus 2018. Jika semuanya sudah resmi, Milla akan menangani timnas Indonesia dan timnas U-23 Indonesia untuk SEA Games 2019 di Filipina.