Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat Teknik Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia PSS Jordi Cruyff mengatakan pentingnya menyoroti bakat pemain muda lokal untuk mengembangkan Timnas Indonesia. Ia yakin besarnya wilayah membuat potensi pemain bola di Tanah Air tetap ada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Menurut saya, salah satu titik utamanya mendeteksi bakat pemain muda. Ini negara yang sangat besar, jadi sangat sulit untuk menyatukan kriteria, untuk memiliki filosofi yang sama bagi semua orang. Hanya itu yang membedakan Indonesia dengan negara-negara di Eropa,” kata dia di Hotel Mulia, Senaya, Jakarta, pada Selasa, 11 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Penasihat Teknik PSSI Jordi Cruyff Beberkan Kriteria untuk Posisi Direktur Teknik Timnas Indonesia
Ia membandingkan dengan pemain muda di Barcelona yang memulai debut pada usia 17-18 tahun. Menurut Jordi, di balik debut pemain muda bersama Barca perlu berproses cukup panjang. Para pemain muda sudah mulai fokus dengan permainanannya sejak usia delapan tahun.
“Ini yang harus dikembangkan, bahwa semakin cepat Anda menemukan talenta muda maka semakin cepat Anda mengembangkannya hingga bisa debut saat usianya sudah cukup. Jadi, saya pikir itu salah satu titik utama,” kata dia.
Cruyff menuturkan dirinya juga harus menyesuaikan diri dengan budaya Asia. Ia mengaku tak bisa menerapkan langsung seratus persen pengalaman dan metode selama berkiprah di Eropa ke Indonesia. Dia ingin lebih dulu memahami budaya, menyatukan ide dan gagasan demi mendapatkan hasil terbaik yakni para pemain hebat.
“Tentu saja, saya datang ke sini mencoba untuk membawa hasil terbaik yang kami dapat, untuk menciptakan kepercayaan, untuk menciptakan kebahagiaan, untuk memberikan jawaban yang tepat kepada semua masyarakat yang menantikan dengan antusias,” tutur anak dari legenda Barcelona, Johann Cruyff.
Namun, kata dia, hal itu memakan waktu yang lumayan panjang dan tak bisa selesai dalam satu malam saja. Jordi percaya setiap keputusan PSSI mulai mengarah pada pembenahan, termasuk kebijakan memanfaatkan para pemain lokal dan naturalisasi untuk Timnas Indonesia.
“Mereka (pemain naturalisasi) memilih untuk bermain mengikuti keturunannya untuk negara ini. Saya pikir, orang bisa melihatnya dari kedua sisi. Ini terjadi di mana-mana. Ini adalah hal yang sangat umum saat ini di sepak bola. Itu terjadi di saya yang bahasa pertamanya Spanyol tapi bermain untuk timnas Belanda,” katanya.