Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

35 Quotes Menyentuh di Drama When Life Gives You Tangerines

Ada banyak dialog menyentuh dari drama When Life Gives You Tangerines. Berikut ini rangkumannya.

12 Maret 2025 | 06.34 WIB

Poster drakor When Life Gives You Tangerines. Foto: Wikipedia.
Perbesar
Poster drakor When Life Gives You Tangerines. Foto: Wikipedia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - When Life Gives You Tangerines telah dirilis di Netflix pada 7 Maret 2025. Drama yang dibintangi IU dan Park Bo Gum ini mendapatkan sambutan yang baik dari para pecinta drama. Bahkan, drama ini berhasil menduduki peringkat satu untuk kategori TV Show di Netflix Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kisah Ae Sun dan Gwan Sik tidak hanya menghadirkan cerita yang menghangatkan hati, tetapi juga dipenuhi dengan kutipan-kutipan yang penuh makna dan relate dengan kehidupan sekarang. Setiap dialog dalam drama ini mampu menyentuh emosi penonton, mengajarkan tentang cinta, harapan, dan perjuangan dalam hidup. 

Berikut ini quotes dari drama When Life Gives You Tangerines yang dikutip dari Korean-binge agar menjadi inspirasi untuk tetap semangat berjuang. 

Quotes di Drama When Life Gives You Tangerines

  1. Dengan 100 hwan setiap hari, aku ingin membiarkan ibu istirahat. - Oh Ae Sun
  2. Aku (Ibu) yang miskin, bukan kamu. Jangan berdiam diri. Jalani hidupmu semaksimal mungkin. - Gwang Rye
  3. Aku (Ibu) yang akan melihatnya (Ae Sun) diangkat dengan tandu kehormatan. - Gwang Rye
  4. Kau bisa hancur jika menyukai jabatan. - Gwang Rye
  5. Semua orangtua ingin anaknya dicintai lebih dari siapa pun. - Gwang Rye
  6. Gapailah hidup yang maksimal. - Gwang Rye
  7. Saat waktunya tiba, kesulitan ini akan tampak sepele, dan aku bisa menertawakannya. - Gwang Rye
  8. Hari ini ibuku meninggal, tapi aku sudah merindukannya. - Oh Ae Sun
  9. Aku tak mau jadi babu. Ibuku melarang melakukan hal seperti itu. - Oh Ae Sun
  10. Akan ada hari-hari berat dalam hidupmu. Suatu hari, hidup akan amat berat, sampai kau merasa ingin mati. - Gwang Rye
  11. Aku baru akan mati jika bisa memberi anak-anakku warisan. - Gwang Rye
  12. Akan kutanggung risiko dengan bekerja sampai mati, asalkan anak-anakku bisa makan. - Gwang Rye
  13. Jika aku besar nanti, hal pertama yang akan kulakukan adalah membelikan Ibu kalung mutiara. - Oh Ae Sun
  14. Lebih baik aku mati mencari uang, dari pada mati karena mengemis. - Gwang Rye
  15. Pada akhirnya, semua orangtua akan meninggal. Meskipun orangtua meninggal lebih dulu, anak-anak harus melanjutkan hidup. Hidup akan terus berlanjut. - Gwang Rye
  16. Menjadi orang yang menyedihkan itu indah. Hidupku dipenuhi dengan hal-hal gratis. - Oh Ae Sun
  17. Ibumu sudah tiada. Tidak ada lagi tempat hangat yang menantimu di dunia ini. - Paman Ae Sun
  18. Aku tidak bisa memberikan segalanya padamu. Tapi, ada satu hal yang akan kulakukan untukmu, apa pun yang terjadi. - Yang Gwan Sik
  19. Saya mendengar kesombongan berasal dari kekosongan. Mungkin saya membeli begitu banyak karena tumbuh dalam kemiskinan. - Geum Myeong
  20. Orangtua memikirkan apa yang tidak bisa mereka berikan, dan anak-anak memikirkan apa yang tidak bisa mereka dapatkan. - Geum Myeong
  21. Tidak ada tempat hangat di dunia ini yang akan menerimaku, satu-satunya orang di dunia ini yang peduli padaku adalah Yang Gwan Sik. - Oh Ae Sun
  22. Tidak ada yang bisa ditarik kembali dalam hidup. Jika hidupmu dan hidupku bersatu, maka kita akan tetap bersama, baik hidup maupun mati. - Oh Ae Sun
  23. Kita mungkin akan mengalami hari-hari yang penuh rasa lapar, tapi kamu tidak akan pernah menghancurkan hatiku. - Oh Ae Sun
  24. Apakah cinta bisa membiayai hidup? Jika mereka lapar, mereka akan mulai saling membenci. - Byeong Cheol
  25. Puisi tidak sesulit itu. Tulis saja apa yang ingin dikatakan. Itulah puisi. - Petugas Panti Jompo
  26. Meski ucapanmu benar, kau tak layak mengucapkannya. - Gwang Rye
  27. Aku sayang karena Ibu adalah ibuku. Tidak ada alasan lain. - Oh Ae Sun
  28. Hidup bisa berubah menjadi kejam, tapi aku percaya apa yang tidak benar itu tidak benar. - Oh Ae Sun
  29. Takdir memang selalu nakal, begitulah adanya. - Geum Myeong
  30. Tahukah kau mengapa aku menikahi Yang Gwan Sik? Lelaki paling payah di Jeju? Karena dia seperti baja. - Oh Ae Sun
  31. Setelah menjadi ibu, aku makin rindu ibu. - Oh Ae Sun
  32. Kebaikan tidak akan sia-sia.
  33. Ibu menemukan kebahagiaan sendiri. Ada saat-saat cerah dalam hidup ibu juga. Ibu memiliki banyak momen indah. Ibu hanya ingin kau tau bahwa hidup ibu juga berharga. - Oh Ae Sun
  34. Ibu, Nenek, Ae Sun datang untuk hidup bersamaku, bukan menjadi menanti ibu. - Gwan Sik
  35. Bukan hidup yang jahat, tapi uang. - Nenek Ae Sun

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus