Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Cinta Bete mengikuti kisah tentang perempuan Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Bete Kaebauk. Film ini akan mengajak penonton untuk memahami tentang adat istiadat di Atambua yang umum menjodohkan anak perempuan dengan laki-laki pilihan orang tuanya.
Anak perempuan di sana sudah bersiap dengan perjodohan sejak ia mulai menstruasi. Namun, Bete memilih jalan hidupnya sendiri. Film Cinta Bete arahan sutradara Roy Lolang ini memiliki banyak pelajaran.
Alasan Film Cinta Bete Menarik untuk Ditonton:
1. Melihat keindahan alam Atambua
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memiliki cerita dengan latar tempat di Belu, Atambua, Nusa Tenggara Timur film ini hadir dengan sinematografi yang indah. Bukit-bukit dan padang savana yang indah pun menjadi bagian yang cantik di film ini. Sinematografi film Cinta Bete sudah pasti memanjakan mata para penontonnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film Cinta Bete. Dok. Bioskop Online
2. Mengenal budaya di Nusa Tenggara Timur
Salah satu budaya Atambua yang dikenalkan di dalam film ini adalah proses lamaran pernikahan. Di mana keluarga laki-laki harus memenuhi permintaan keluarga perempuan, seperti memberikan beberapa ekor sapi, tanah garapan, hingga perhiasan dan emas batangan, saat melamar kekasihnya. Sebagaimana saat keluarga Bete berharap laki-laki yang menikahi Bete bisa menjalankan adat budaya tersebut.
3. Film yang banyak diapresiasi dan mendapat penghargaan
Cinta Bete berhasil mendapat apresiasi dari para pegiat film, dan salah satu buktinya adalah masuknya film ini menjadi nominasi ke dalam 10 kategori di ajang Festival Film Indonesia 2021. Beberapa kategori tersebut antara lain Film Terbaik, Pemeran Utama Perempuan Terbaik, Pemeran Utama Pendukung Perempuan Terbaik dan Skenario Asli Terbaik. Selain itu, film Cinta Bete berhasil mendapat penghargaan di Festival Film Tempo 2021 untuk kategori Aktor Pendukung Pilihan Tempo dan di ajang Piala Maya 2021 untuk kategori Aktor/Aktris Cilik/Remaja Terpilih.
Marthino Lio dalam film Cinta Bete. Dok. Bioskop Online
4. Kasih ibu sepanjang masa
Selain keindahan alam, adat budaya dan juga pencapaian, cerita di film ini juga menjadi hal yang menarik. Ada banyak hal yang bisa menjadi pembelajaran, salah satunya adalah tentang kasih sayang orang tua yang tak ada habisnya. Bete diceritakan memilih jalannya sendiri dan menolak mengikuti adat istiadat di daerahnya tinggal. Namun pilihannya justru menjadi hal yang tidak menyenangkan. Meski begitu, sang ibu tetap menerimanya kembali. Bete kembali pulang, dan tetap mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya meskipun pernah berbuat salah.
5. Belajar tentang persahabatan
Persahabatan Bete (Hana Malasan) dengan Emilio (Marthino Lio) adalah hal lain yang membuat film ini harus ditonton. Bete dan Emilio bersahabat sejak kecil. Di kemudian hari, keduanya dipertemukan lagi dalam kondisi yang sangat berbeda. Karena satu hal, Bete harus melewati titik terendah hidupnya. Meski begitu, Emilio tak ragu membantu Bete yang sedang kesusahan. Emilio bahkan merawat Bete dan membuat kehidupan
Bete lebih baik.
Kisah persahabatan dan cinta yang dibalut dengan adat budaya Atambua ini penuh dinamika. Ada rasa yang menyakitkan, namun juga memiliki sisi keindahannya tersendiri yang wajib untuk disaksikan hingga akhir.