Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak seniman meninggalkan jejak di bidang seni pertunjukan. Salasatu yang banyak dibicarakan adalah Butet Kartaredjasa. Butet dikenal sebagai seniman multitalenta yang dikenal kerap berkarya di bidang teater, musik, dan seni pertunjukan lainnya. Dengan bakatnya, sejumlah karya terkenal berhasil dilahirkan. Dilansir dari berbagai sumber inilah 5 karya Butet Kertaredjasa yang banyak dikenal:
1. Opera Jalak Bali
Opera Jalak Bali merupakan salah satu karya monumental Butet Kertaradjasa yang mendapat apresiasi luas dari kalangan seniman dan penikmat seni. Dibawakan dalam bentuk teater musikal, karya ini menggambarkan kisah tentang kehidupan burung jalak Bali yang terancam punah. Dengan perpaduan antara musik, tarian, dan narasi yang memukau, Opera Jalak Bali berhasil mengangkat kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup.
2. Para Pensiunan
"Para Pensiunan" merupakan sebuah karya teater yang menggambarkan kehidupan sekelompok pensiunan yang berusaha menemukan makna baru dalam masa pensiun mereka. Butet Kertaradjasa tidak hanya menulis naskah untuk pertunjukan ini, tetapi juga turut berperan sebagai salah satu dari para pemainnya. Melalui dialog yang kaya akan humor dan emosi, "Para Pensiunan" berhasil menyentuh hati penonton dengan pesan-pesan kehidupan yang mendalam.
3. Sandiwara Radio "Keajaiban Rejeki"
Selain teater konvensional, Butet Kertaradjasa juga menghadirkan karyanya dalam bentuk sandiwara radio. "Keajaiban Rejeki" merupakan salah satu sandiwara radio yang terkenal, menceritakan tentang perjuangan seorang petani kecil dalam mencari keberuntungan hidupnya di tengah tantangan dan cobaan. Dengan suara dan musik yang dramatis, sandiwara radio ini berhasil menggugah imajinasi pendengarnya dan memberikan inspirasi tentang ketabahan dan keberanian dalam menghadapi ujian hidup.
4. Konser Kolaborasi "Nusantara Symphony”
Keragaman budaya Indonesia menjadi sumber inspirasi bagi Butet Kertaradjasa dalam menciptakan karya-karyanya. Salah satu karya yang mencerminkan hal ini adalah konser kolaborasi "Nusantara Symphony", di mana Kertaradjasa menggabungkan berbagai unsur musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia menjadi sebuah harmoni yang memukau. Melalui kolaborasi ini, Kertaradjasa tidak hanya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia, tetapi juga memupuk rasa persatuan dan kebangsaan di antara masyarakat.
5. Monolog "Kisah-Kisah Kecil dari Kehidupan"
Monolog "Kisah-Kisah Kecil dari Kehidupan" adalah salah satu karya yang menyorot kehidupan sehari-hari dengan sentuhan kehangatan dan kebijaksanaan. Dalam monolog ini, Butet Kertaradjasa memainkan beberapa karakter yang menceritakan pengalaman-pengalaman kecil yang menginspirasi dan menggugah hati. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun sarat makna, monolog ini berhasil menyampaikan pesan-pesan moral yang dalam kepada penontonnya.
Karya-karya Butet Kertaradjasa tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan dan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan bakatnya yang luar biasa dalam menyampaikan cerita dan merangkai emosi, Kertaradjasa telah meninggalkan warisan seni yang tak terlupakan bagi Indonesia.
Baru-baru ini, Butet sedang tersangkut masalah hukum. Ia dilaporkan leh relawan Jokowi karena dianggap melontarkan pantun yang disebut sebagi ujaran kebencian. Hal itu terjadi saat Butet berpantun di kampanye pasangan calon nomor urut 03, Ganjar-Mahfud di Kulon Progo.
Sebelum mendukung Ganjar, Butet adalah pendukung Jokowi. Dukungan itu konsisten ia berikan di dua periode Jokowi memimpin. Namun belakangan dukungan politiknya berubah. Ia mengaku kecewa dengan manuver Presiden Jokowi dan mengirim surat kepada ayah Gibran Rakabuming tersebut.
Dalam suratnya, Butet mengaku resah karena Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian gugatan uji materi soal usia calon presiden dan calon wakil presiden yang membuat Gibran bisa maju di Pilpres 2024.
Pilihan Editor: Jejak Butet Kertaredjasa, Dua Kali Dukung Jokowi Sebelum Berubah Haluan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini