Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PENGALAMAN semestinya jadi pelajaran yang paling oke. Tapi hasil buruk di masa lalu ternyata tidak menjadi pertimbangan bagi Hollywood. Setelah beberapa waktu lalu gagal dalam meluncurkan The X-Men yang diangkat dari komik keluaran Marvel, kini mereka menelurkan sebuah film yang tak jauh berbeda dengan aksi para jagoan mutan itu. Namanya League of Extraordinary Gentlemen, garapan sutradara Stephen Norrington.
Menilik cerita dan jenisnya, hampir tiada perbedaan di antara keduanya, sama-sama berisi para jagoan melawan sebuah ambisi dari orang yang serakah. Kalaupun ada yang lain, film yang diangkat dari komik karya Allan Moore ini menampilkan para jagoan yang nota bene merupakan legenda yang sebelumnya telah hadir di berbagai cerita. Sebut saja Dr. Jeckyl dari Hyde-Jeckyl, rekaan Robert Louis Stevenson, atau Mina Harker yang telah muncul dalam kisah rekaan Bram Stoker, Dracula.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Toh, di antara sejumlah persamaan, ada satu yang cukup mencolok: sama-sama tidak menarik. Termasuk terlalu banyak tokoh yang ditampilkan dalam film. Sama halnya dengan X Men, League juga kedodoran. Penuh dengan adegan perkelahian yang, sayangnya, tanpa menampilkan inovasi baru. Adegan berantem-nya sama sekali hambar. Barangkali ketimbang menampilkan semua tokoh jagoan seperti itu, akan lebih menarik bila film ini menyuguhkan sebagian kecil dari kisah ini, misalnya tentang Allan Quatermain sendiri.
Tapi mungkin pembuat film punya pertimbangan lain. Alhasil, meluncurlah sebuah petualangan yang terjadi pada 1899. Saat itu dunia tengah di ambang perang dunia. Jerman dan Inggris terlibat dalam sebuah ketegangan. Namun ternyata semua itu terjadi gara-gara ulah Phantom, orang Inggris yang memancing dalam air keruh. Dengan dalih untuk menyelamatkan dunia, datanglah sosok dengan inisial M yang meminta Allan Quatermain (Sean Connery) memimpin sebuah tim untuk menumpas Phantom.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu terkumpullah enam jagoan dari penjuru dunia. Tugasnya, menyelamatkan pemimpin dunia yang lagi bersidang di Venesia, Italia, dari ancaman Phantom. Namun, semua itu hanya ulah si Phantom. Orang yang berinisial M itu tak lain juga si Phantom. Selanjutnya, berbagai adegan perkelahian pun meletus berulang-ulang. Hal yang menyelamatkan film ini adalah kehadiran Sean Connery. Sesungguhnya, dialah satu-satunya anggota kumpulan orang istimewa itu.
Irfan Budiman
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo