SEORANG lelaki perkasa menghadang angkasa. Kedua tangannya menghunus senjata. Tapi di kedua pergelangan tangan dan kakinya masih tetap melilit sisa rantai kukuh. Patung integrasi Timor Timur di depan kantor gubernur di Dili itu barangkali bisa menggambarkan suasana hati masyarakat Tim-Tim saat ini. Sudah 12 tahun bebas dari belenggu penjajahan Portugis, namun masih tetap tertutup. "Rakyat Tim-Tim tidak bahagia, karena tak bisa bergerak. Sampai 1976 kita dijajah tapi masih bisa bergerak. Kalau keadaan tak berubah dalam 2-3 tahun ini, kita akan mengalami krisis dan stagnasi," ujar Mario Viegas Carrascalao pada pers, Agustus lalu. "Kami ingin terbuka seperti provinsi lain," kata Gubernur Tim-Tim tegas. Harapan rakyat Tim-Tim, seperti disampaikan Carrascalao, 51 tahun, tak sia-sia. Penduduk provinsi ke-27 yang jumlahnya hampir 700.000 jiwa itu tampaknya sebentar lagi akan menikmati kebebasan seperti penduduk di provinsi lain. Bebas bepergian di dan ke luar provinsi, tanpa surat jalan seperti selama ini. Hal ini tersirat dari ucapan Carrascalao selesai menghadap Mendagri 2 minggu lalu. "Semuanya dalam proses. Bisa secara bertahap. Semoga ini merupakan hadiah Natal bagi rakyat Tim-Tim," ucap Carrascalao lagi. Minggu ketiga Oktober ini, Presiden telah memberi petunjuk pada Gubernur Tim-Tim agar lebih dulu memperkuat perekonomian rakyat, misalnya melalui KUD. Dengan demikian, diharapkan tidak terjadi guncangan bila arus pendatang dan persaingan untuk memperoleh kesempatan kerja meningkat, begitu Tim-Tim -- terdiri dari 13 kabupaten -- dinyatakan terbuka. Walaupun dikenal sebagai daerah tandus dan gersang, Tim-Tim, yang luasnya 14.874 km2 itu, sebenarnya berpotensi di bidang pertanian. Daerah Ainaro, Ermera, Liquica, dan Manufahi adalah daerah hijau dan penuh kebun kopi. Kopi Arabica dari Timor Timur merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Tiap tahun total panennya hampir 6.000 ton. Sementara itu, pada 1985, Baucau pernah surplus beras 30 ton. Bukan hanya bidang pertanian, semangat belajar generasi muda juga cukup tinggi bahkan minat dalam bidang olahraga. Dan sehubungan dengan itu, awal pekan ini Presiden Soeharto berkunjung ke Tim-Tim. Selain membuka Munas Pramuka, Presiden meresmikan stadion olahraga, sekolah teknik menengah, jembatan, dan katedral. Tampaknya, ambisi Carrascalao "untuk mengungguli semua provinsi di Indonesia Timur dalam segala hal", bisa terwujud. Burhan Piliang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini