Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Amelia Hapsari, Orang Indonesia Pertama Jadi Juri Piala Oscar

Amelia Hapsari menceritakan seorang teman pernah meminta resume dan CV-nya.

5 Juli 2020 | 09.00 WIB

Direktur Program In-Docs Amelia Hapsari. Foto: Antaranews
Perbesar
Direktur Program In-Docs Amelia Hapsari. Foto: Antaranews

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Amelia Hapsari terpilih menjadi anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences yang menyelenggarakan Piala Oscar. Amelia Hapsari adalah Direktur Program In-Docs, sebuah lembaga nirlaba untuk film dokumenter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

In-Docs aktif menggelar forum lokakarya bersama mentor internasional dan pembuat film dokumenter Asia Tenggara. Dalam forum tersebut, para peserta mempresentasikan proyek film dokumenter mereka kepada lembaga donor, jaringan televisi, distributo,r dan platform dunia yang membutuhkan film dokumenter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kinerja Amelia Hapsari di In-Docs membuat anggota akademi yang masuk dalam jaringan industri film dokumenter dunia merekomendasikan namanya untuk menjadi bagian Academy of Motion Pictures Arts and Sciences. "Mereka melihat kerja saya dalam membawa film-film dokumenter Asia ke dunia. Mereka merasa orang-orang seperti ini harus masuk academy karena bisa membawa keberagaman di kompetisi Oscar," ujar Amelia pada Jumat, 3 Juli 2020.

In-Docs mendapat dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif sejak 2017. Lembaga ini menggelar forum global Docs By The Sea yang menghubungkan para pembuat film dokumenter se-Asia Tenggara dengan industri dan investor film internasional. "Di kalangan industri dokumenter internasional ada banyak orang progresif yang merasa kita harus membawa suara-suara dari dunia ketiga ke taraf internasional," ucap dia.

Direktur Program In-Docs Amelia Hapsari. Foto: Antaranews

Amelia baru tahu namanya menjadi bagian dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences dari orang yang merekomendasikannya. Dia tak tahu profil yang diminta oleh rekannya beberapa waktu lalu ternyata digunakan untuk rekomendasi masuk Academy.

"Orang yang rekomendasikan saya juga baru mengirimkan email sesudah pengumuman. Dia bilang, 'kamu enggak tahu ya kenapa waktu itu aku minta profil dan CV kamu'. Saya memang enggak tahu", kata Amelia sambil tertawa.

Amelia Hapsari mengatakan menjadi bagian dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences adalah sebuah kehormatan, dan masih terlalu dini untuk berbangga. Sekarang perasaannya campur aduk. Musababnya, perjalanan film dokumenter untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri pun masih cukup panjang.

Amelia Hapsari ingin menyampaikan pesan bahwa anggapan film dokumenter tidak bernilai itu salah besar. "Ironis karena di dunia internasional ada industri film dokumenter. Para pembuat filmnya juga bisa hidup dari situ," kata dia. Sementara di Tanah Air, membuat film dokumenter seolah bukan pekerjaan profesional dan sekadar hobi belaka. Buktinya, masih ada yang mengatakan, 'oh, kamu pembuat film dokumenter'.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus