Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Ada sejumlah film menarik untuk liburan dan tontonan akhir pekan ini.
Salah satu film penting adalah The Lord of the Rings: The War of the Rohirrim.
Film lain berjudul One Hundred Years of Solitude Part I yang tayang di Netflix.
ANDA penggemar cerita dan semesta Lord ot the Ring karya J.R.R. Tolkien? Jika ya, Anda bisa menyempatkan waktu libur akhir pekan untuk mampir ke bioskop. Semesta Lord of the Ring tersaji di layar lebar sejak beberapa hari lalu dengan judul The Lord of the Rings: The War of the Rohirrim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film animasi ini menceritakan kondisi petualangan baru mitologi Middle-earth. Film ini membawa penonton kembali ke masa lalu, sebelum Frodo dan Gandalf memulai perjalanan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cerita film ini berpusat pada Raja Helm Hammerhand, pemimpin legendaris bangsa Rohirrim, yang dikenal karena keberaniannya dalam memimpin pertempuran melawan penjajah. Namun tragedi datang saat Kerajaan Rohan diserang Wulf, penguasa Dunlending yang ingin membalaskan dendam ayahnya.
Wulf membawa pasukan besar untuk menghancurkan Rohan, memaksa kaum Rohirrim mundur ke Benteng Hornburg yang kemudian dikenal dengan nama Helm’s Deep, lokasi yang akan menjadi saksi salah satu pertempuran terbesar Middle-earth.
Film ini disutradarai oleh Kenji Kamiyama, yang dikenal atas karyanya dalam serial animasi Ghost in the Shell: Stand Alone Complex. Kamiyama membawa pengalaman membangun dunia fiksi yang rumit dan karakter-karakter yang mendalam. Skenario film ini ditulis oleh Phoebe Gittins dan Arty Papageorgiou.
The War of the Rohirrim memperluas dunia Middle-earth dengan menggali lebih dalam sejarah Rohan, kerajaan yang terkenal dengan pasukan berkuda yang tangguh dan semangat keberanian. Rohan dalam film ini tidak hanya tempat pertempuran besar, tapi juga bangsa dengan tradisi, nilai-nilai, dan ikatan yang kuat antaranggota masyarakat. Sifat kepahlawanan, keberanian, dan ikatan keluarga menjadi tema utama yang kuat.
Selain itu, masih ada film lain, seperti Kraven the Hunter yang baru tayang di bioskop pada 13 Desember 2024. Kraven the Hunter menjadi film teranyar dari semesta Sony's Spider-Man Universe atau SSU. Film ini menampilkan Sergei Kravinoff sebagai jagoan dengan julukan Kraven the Hunter.
Kravinoff, yang diperankan Aaron Tylor-Johnson, adalah seorang keturunan bangsawan Rusia yang harus pindah ke Amerika Serikat karena alasan politik. Ayahnya adalah Nikolai Kravinoff, seorang penguasa dunia kejahatan.
Kraven diceritakan punya kemampuan berburu yang luar biasa. Ia juga ahli dalam pertarungan jarak dekat. Mengacu pada Marvel Comics, Kraven adalah musuh bebuyutan Spider-Man.
Jika Anda kurang tertarik dengan film Hollywood di bioskop, masih ada pilihan film lokal yang bisa dinikmati dari rumah. Film horor komedi Rumah Dinas Bapak sudah tayang di Netflix sejak Kamis, 12 Desember 2024. Film ini bercerita tentang masa kecil pelawak tunggal Dodit Mulyanto yang harus berpindah-pindah ikut bapaknya berdinas.
Bapak Dodit adalah mantri perhutani di hutan jati. Kebetulan Dodit baru pindah ke rumah baru yang menyeramkan dan diliputi cerita masa lalu yang kelam. Saban malam Jumat Kliwon, Dodit dan keluarganya kerap mendapat gangguan mistis. Dasar cerita Dodit, Rumah Dinas Bapak tak cuma menjual aura seram yang gelap, tapi juga gelak tawa yang menyenangkan.
Adegan film Rumah Dinas Bapak (2024). StarVision
Terakhir, ada One Hundred Years of Solitude Part I yang tayang di Netflix sejak 11 Desember 2024. One Hundred Years of Solitude atau Seratus Tahun Kesunyian, atau dalam bahasa Spanyol Cien Anos de Soledad, adalah kisah keluarga Buendía dari generasi ke generasi. Berawal dari Jose Arcadio Buendía yang menemukan Macondo, sebuah kota fiktif di Kolombia.
Film ini diangkat dari novel terkenal dengan judul yang sama dan ditulis oleh Gabriel Garcia Marquez. Novel ini menjadi buku paling terkenal dalam gaya yang dikenal sebagai realisme magis, yang berasal dari Amerika Latin dan memadukan unsur-unsur gaib atau fantastik ke dalam latar yang realistis.
Seratus Tahun Kesunyian telah terjual sekitar 50 juta kopi dan diterjemahkan ke dalam 46 bahasa. Hal itu membuat Gabriel Garcia Marquez dikenal luas dan dianggap sebagai penulis novel berbahasa Spanyol paling terkenal setelah Miguel de Cervantes Saavedra, penulis novel Don Quijote pada abad ke-16.
Bagi para penggemar novel Gabriel Garcia Marquez, film One Hundred Years of Solitude tentu sangat dinantikan. Bagaimana cara sutradara Alex Garcia Lopez dan Laura Mora memvisualisasi cerita realisme magis ke dalam sebuah film sangat memancing rasa penasaran penggemar Gabriel Garcia Marquez. ●
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo