TIGA SEKAWAN
Sutradara: Chairul Umam
Cerita, Skenario: Asrul Sani
***
CHAERUL Umam, bekas orang teater itu, kini jadi sutradara film.
Tiga Sekawan adalah karya pertamanya. Film yang dimainkan oleh
rombongan pelavak Kwartet Jaya sebelum mereka berpisah -- ini
ternyata cukup lucu. Skenarionya ditulis oleh Asrul Sani. Tapi
film ini berbeda dengan karya Asrul Sani dengan pemain yang sama
(TEMPO 27 Maret). Kalau film yang ditangani Asrul Sani itu tidak
konyol tapi miskin ketawa, karya Chaerul Umam ini selamat dari
kekonyolan tapi cukup kaya ketawa.
Dan ketawa itu, tidak syak lagi, bersumber juga pada Asrul Sani,
si penulis cerita dan skenario. Barangkali karena Asrul Sani di
sini hanya bertindak sebagai penulis cerita dan skenario, ia
tidak berpretensi macam-macam seperti kalau dia sendiri jadi
sutradaranya. Maka yang ia kisahkan adalah hal-hal keseharian
yang cukup masuk akal dari kehidupan orang-orang kecil degan
impian-impian mereka. Ateng, si anak kampung, dengan segala
macam impian Iskak saudara misannya, yang lugu dan menurut
Eddy Sud yang selalu bertengkar dengan Erny Johan, si primadonna
rombongan sandiwara, dan Krisbiantoro yang licik. Tokoh-tokoh
ini dikenal betul dan digambarkan dengan baik oleh Chaerul,
sehingga tanpa pelawak pun, skenario yang ini bisa saja jadi
sebuah komedi yang baik di tangan sutradara yang trampil.
Maka selain dalam komedi-komedi Nyak Abbas Akub, baru dalam film
Tiga Sekawan inilah rombongan Kwartet Jaya menciptakan ketawa
lewat dialog yang trampil, tangkas tapi tetap tidak melambung.
Berlainan dengan karya-karya Nyak Abbas Akub, Tiga Sekawan ini
bukanlah sebuah komedi dengan lelucon yang berkonotasi, yang
memerlukan sedikit pemikiran sebelum tergelak. Ketawa yang lahir
dari Tiga Sekawan adalah ketawa yang spontan. Dan hanya orang
yang cukup berbakat yang bisa menciptakan ketawa lewat kewajaran
macam dalam film karya Chaerul Umam itu. Kecuali Krisbiantoro
yang terlalu melebih-lebihkan geraknya, ternyata bahwa para
pelawak itu bisa bermain cukup baik dalam film dengan kisah dan
skenario yang terjaga. Yang masih harus dilihat kebolehannya
adalah sang sutradara baru ini. Karya pertama saja belum pasti
untuk dijadikan ukuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini