Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Boleh ketawa, deh

Sutradara: chairul umam pemain: ateng, ishak dan edi sud resensi film: salim said. (fl)

3 April 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIGA SEKAWAN Sutradara: Chairul Umam Cerita, Skenario: Asrul Sani *** CHAERUL Umam, bekas orang teater itu, kini jadi sutradara film. Tiga Sekawan adalah karya pertamanya. Film yang dimainkan oleh rombongan pelavak Kwartet Jaya sebelum mereka berpisah -- ini ternyata cukup lucu. Skenarionya ditulis oleh Asrul Sani. Tapi film ini berbeda dengan karya Asrul Sani dengan pemain yang sama (TEMPO 27 Maret). Kalau film yang ditangani Asrul Sani itu tidak konyol tapi miskin ketawa, karya Chaerul Umam ini selamat dari kekonyolan tapi cukup kaya ketawa. Dan ketawa itu, tidak syak lagi, bersumber juga pada Asrul Sani, si penulis cerita dan skenario. Barangkali karena Asrul Sani di sini hanya bertindak sebagai penulis cerita dan skenario, ia tidak berpretensi macam-macam seperti kalau dia sendiri jadi sutradaranya. Maka yang ia kisahkan adalah hal-hal keseharian yang cukup masuk akal dari kehidupan orang-orang kecil degan impian-impian mereka. Ateng, si anak kampung, dengan segala macam impian Iskak saudara misannya, yang lugu dan menurut Eddy Sud yang selalu bertengkar dengan Erny Johan, si primadonna rombongan sandiwara, dan Krisbiantoro yang licik. Tokoh-tokoh ini dikenal betul dan digambarkan dengan baik oleh Chaerul, sehingga tanpa pelawak pun, skenario yang ini bisa saja jadi sebuah komedi yang baik di tangan sutradara yang trampil. Maka selain dalam komedi-komedi Nyak Abbas Akub, baru dalam film Tiga Sekawan inilah rombongan Kwartet Jaya menciptakan ketawa lewat dialog yang trampil, tangkas tapi tetap tidak melambung. Berlainan dengan karya-karya Nyak Abbas Akub, Tiga Sekawan ini bukanlah sebuah komedi dengan lelucon yang berkonotasi, yang memerlukan sedikit pemikiran sebelum tergelak. Ketawa yang lahir dari Tiga Sekawan adalah ketawa yang spontan. Dan hanya orang yang cukup berbakat yang bisa menciptakan ketawa lewat kewajaran macam dalam film karya Chaerul Umam itu. Kecuali Krisbiantoro yang terlalu melebih-lebihkan geraknya, ternyata bahwa para pelawak itu bisa bermain cukup baik dalam film dengan kisah dan skenario yang terjaga. Yang masih harus dilihat kebolehannya adalah sang sutradara baru ini. Karya pertama saja belum pasti untuk dijadikan ukuran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus