Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Cerita Orang-Orang Kalah

Film yang diangkat dari buku dengan judul sama. Ceritanya kuat, permainan aktor Ben Kingsley nyaris sempurna.

10 Mei 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

House of Sand and Fog
Sutradara: Vadim Perelman
Pemain: Ben Kingsley, Jennifer Connelly, Ron Eldard, Jonathan Ahdout
Produksi: DreamWorks, 2003

Kolonel Behrani menatap bayangannya yang gagah di cermin, melirik istrinya yang terbujur di ranjang. Pakaian dinas resmi berwarna hijau tua, seragam kesayangannya saat ia menjadi orang penting dalam tubuh militer Iran di masa Shah Iran dulu, menutupi tubuhnya yang mulai keriput. Sejenak ia menarik napas, memandang masa lampau: saat ia sekeluarga berjalan di pantai, perkawinan putri kesayangannya. Tapi ia tahu, keputusannya sudah bulat buat meninggalkan masa kini. Cepat tangannya meraih sebuah kantong plastik yang telah disiapkannya, menyusupkan kepala ke dalamnya, seraya menutup erat bungkusan kepalanya dengan plester.

Kita tahu, dalam sebuah puisinya, Chairil Anwar punya gambaran menyentuh tentang ajal: sesuatu yang bertakhta di depan haluan perahu, sesuatu yang menghalangi pertemuan dia dengan kekasih. Tapi House of Sand and Fog bercerita tentang orang yang menjemput ajal karena kekuatan peristiwa-peristiwa kelam yang mengepungnya selama ini tak dapat lagi ditaklukkan.

House of Sand and Fog sejenis film yang tetap "berputar", sekalipun penonton telah melangkahkan kakinya keluar gedung bioskop. Film yang ditangani sutradara kelahiran Rusia, Vadim Perelman, itu memenuhi dua persyaratan: para pemain yang menjiwai lakonnya, cerita yang bagus, cerita yang dibiarkan terbuka bagi para penonton untuk mengaitkan diri dengan tokoh dan tema film. Karakter Kolonel Behrani, yang diperankan oleh Ben Kingsley, dan Kathy Nicolo (dimainkan Jennifer Connelly) adalah sosok-sosok yang kalah menghadapi gempuran nasib buruk yang menerobos ke dalam jiwa rapuh.

Memang ada "karma" yang menghubungkan kesalahan mereka dengan ketidakberuntungan. Kathy, yang ditinggalkan suami dan larut dalam depresi, sama sekali tak terpikir untuk membuka surat pajak yang dikirim tiap bulan—kelalaian yang berujung pada penyitaan rumahnya. Dan Behrani, imigran asal Iran, berani berspekulasi seraya menaikkan harga rumah empat kali lipat dari harga pembelian. Tapi itu semua menyiratkan ada kekuatan sangat besar yang perlahan menggiring mereka ke tubir lubang tragedi. House of Sand and Fog tidak lain dari Antigon dalam tragedi Yunani.

Alkisah, di sebuah persimpangan jalan hidup, bertemulah Kathy Nicolo dan Kolonel Behrani. Konflik meledak gara-gara sebuah titik berpasir-berkabut di Teluk San Francisco, Amerika Serikat: rumah warisan ayah Kathy. Masing-masing merasa punya hak atas rumah itu. Kolonel Behrani merasa di pihak yang benar; ia memperoleh rumah itu melalui lelang resmi pemerintah setempat. Tapi Kathy tak kurang benarnya. Itulah rumah warisan ayahnya, dan ia merasa tak melakukan kesalahan apa pun.

Pertengkaran bertambah hebat dengan kehadiran Lester (dimainkan aktor Ron Eldard), seorang wakil sheriff yang tak akan ragu-ragu menempuh kekerasan demi Kathy, wanita malang yang kemudian menjadi kekasihnya. Lester berkeyakinan, intimidasi cara terbaik buat menghadapi Behrani yang keras kepala. Tak disadarinya, ada sesuatu yang bergerak ke arah berlawanan: pada suatu malam yang tenang, hati Behrani luluh menyaksikan Kathy yang frustrasi, berusaha bunuh diri di depan rumahnya. Dalam sebuah adegan luar biasa yang mungkin hanya bisa diperagakan aktor sekaliber Ben Kingsley dan aktris Jennifer Connelly, kebencian itu tiba-tiba berubah menjadi simpati mendalam.

Behrani menolong Kathy yang tak berdaya, tapi Lester tidak menangkap itu. Menyangka Behrani sekeluarga berlaku kasar terhadap Kathy, Lester menyekap mereka di kamar mandi. Itulah drama penyanderaan yang lantas menewaskan Esmail (dimainkan oleh Jonathan Ahdout), putra pasangan Iran itu. Pasangan yang dihantam serangkaian kejadian murung itu hanya bisa melihat segenap cahaya harapan dalam hidup ini redup. Mereka bunuh diri bersama.

House of Sand and Fog-nya Vadim Perelman mampu menembus relung tragedi lebih dalam daripada Mystic River-nya Clint Eastwood. Sosok Behrani dan Kathy selalu ada di antara kita: bukan pahlawan, bukan penjahat, namun selalu hanyut dalam lingkaran ketidakberdayaan. Ya, determinisme, dan bukan kehendak bebas, yang mengatur keberuntungan manusia. Mungkin film yang tak berpretensi menghibur ini mau mengajak kita agar lebih sensitif terhadap penderitaan orang lain.

Idrus F. Shahab

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus