Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Doa-doa di Atas Kepala, Drama Religi tentang Hubungan Manusia dengan Tuhan

20 Maret 2025 | 16.05 WIB

Doa-doa di Atas Kepala. Dok. Klik Film
Perbesar
Doa-doa di Atas Kepala. Dok. Klik Film

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film religi Doa-doa di Atas Kepala karya sutradara Rully Manna dibintangi oleh Maisha Kanna dan Dewa Dayana. Mengisahkan tentang seorang PNS bernama Markum yang dipecat dari pekerjaannya dan terpaksa menjadi sopir online. Kecewa dengan apa yang dihadapi dalam hidupnya, Markum pun mengeluhkannya kepada Tuhan. Merasa doanya tidak dikabulkan, Markum mulai meragukan dan menentang Tuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam perjalanannya ke musala, Markum mendapat kemampuan untuk mendengar dan melihat jelas berbagai macam doa yang dipanjatkan oleh orang-orang di sekitarnya. Dia bisa mengetahui doa yang setiap hari dipanjatkan ibunya, juga doa seorang perempuan yang disukainya. Semakin lama, Markum merasa terganggu dengan kemampuan ini. Ia terlalu sibuk mendengar doa orang lain hingga tidak bisa konsentrasi berdoa untuk dirinya sendiri. Kemampuan ini membawanya melalui berbagai pengalaman yang membantunya memperoleh pemahaman lebih dalam tentang makna doa, harapan, dan hubungan manusia dengan Tuhan.

Kesamaan Dewa Dayana dan Maisha Kanna dengan Peran yang Dimainkan

Dewa Dayana yang berperan sebagai Markum mengakui dirinya memiliki beberapa kesamaan dengan karakter yang dimainkan. “Mungkin sebatas dua orang pemikir. Cuman mungkin Markum ini sense-nya lebih tinggi karena struggle-nya lebih besar dan situasinya jauh lebih lebih enggak beruntung dari aku,” kata Dewa saat menghadiri konferensi pers di Falcon Production House, Duren Tiga, Jakarta pada Senin, 17 Maret 2025.

Dewa kemudian juga menjelaskan cara Markum berpikir dan menyelesaikan masalah kurang lebih sama seperti dirinya. Dalam film ini, Markum akan menjadi simbol bagi setiap orang yang berusaha kembali ke landasan spiritual mereka. "Seperti bulan yang bersinar karena pantulan cahaya matahari, manusia pun juga harus bersinar dengan cahaya ilahi," ujar Dewa Dayana.

Maisha Kanna sebagai Eliza, merasa kagum dengan karakter yang ia mainkan. “Aku melihatnya kalau Eliza itu seseorang yang selalu berusaha untuk berfikir yang terbaik di situasi apapun,” ujar Maisha. Ia ingin bisa selalu berpikir positif. Maisha Kanna juga mengaku mendapatkan tantangan saat memerankan film Doa-doa di Atas Kepala. "Peran ini menantang saya untuk lebih mendalami makna spiritualitas dan kekuatan doa," ucapnya.

Pesan Film Doa-doa di Atas Kepala 

Sutradara Rully Manna, yang dipilih Klik Film untuk menggarap Doa-doa di Atas Kepala berharap film ini dapat memberikan pesan mendalam pada Lebaran 2025. "Melalui film ini, saya berharap penonton dapat merasakan betapa pentingnya doa dalam kehidupan sehari-hari," katanya. Rully mengatakan bahwa mereka memiliki semangat yang tinggi dalam menggarap karya ini dan ingin menciptakan film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan positif kepada penonton. 

Rully Manna mengakui bahwa Dewa Dayana dan Maisha Kanna merupakan artis yang sangat potensial dan profesional. Ia mengatakan bahwa mereka bisa bersinergi dan mengeksplorasi bersama untuk mendalami karakter masing-masing. Rully juga mengatakan mereka suka untuk brainstorming bersama selama produksi film tersebut. "Saya sangat senang bisa bekerja sama dengan Maisha dan Dewa," kata Rully Manna.

Mereka mengharapkan film ini bisa menjadi salah satu karya film Indonesia yang berkualitas dan menarik minat penonton. Doa-doa di Atas Kepala tayang mulai Jumat, 28 Maret 2025 di Klik Film.

SOFWA NAJLA TSABITA SUNANTO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus