Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Film Emilia Perez mengusung isu transpuan.
Aktris transpuan asal Spanyol Karla Sofia Gascon tampil memukau sebagai bintang utama.
Perpaduan cantik drama musikal, tema menegangkan, dan keluarga.
JARI-JEMARI Rita Mora Castro berloncatan di papan ketik laptop miliknya. Pengacara muda itu sedang dikejar tenggat menyusun pembelaan untuk kliennya. Rita, yang diperankan aktris Zoe Saldana, tampak berpindah tempat kerja dari sebuah ruangan kantor ke pasar malam. Rita menjadi anggota staf salah satu kantor pengacara kondang di ibu kota Meksiko.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekerjaan terasa makin berat buat Rita lantaran ia diminta membuat pembelaan omong kosong kliennya. Sang klien, yang merupakan orang terpandang dan berpengaruh di Meksiko, dituduh telah membunuh istrinya sendiri. Rita tahu tuduhan tersebut benar adanya. Namun ia harus merangkai alibi dan strategi untuk melepaskan segala pasal yang menjerat sang klien. Meski tertekan, Rita sukses membuat surat pembelaan yang ciamik dan meyakinkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uniknya, Rita bekerja sembari bernyanyi. Ya, bernyanyi. Rita bernyanyi ditemani orang-orang yang berlalu-lalang di pasar malam. Tak hanya bernyanyi, mereka juga menari. Sekilas, aksi Rita cs tersebut mirip klip video sebuah lagu bertempo cepat. Sayang, adegan bernyanyi dan berjoget itu gambaran pikiran Rita saja. Semacam pergolakan sisi malaikat dan setan dari benak Rita.
Rita merupakan salah satu karakter dalam film berjudul Emilia Perez garapan sutradara dan penulis skenario Jacques Audiard. Film ini diangkat dari novel Ecoute karya Boris Razon yang dirilis pada 2018.
Sukses memenangi kasus pertama, sebuah sambungan telepon misterius masuk ke telepon pintar Rita. Intinya, Rita diajak membantu sosok super jahat. Sempat mengalami dilema, Rita akhirnya menyanggupi tawaran tersebut. Alih-alih bertemu baik-baik dengan calon klien baru, ia justru diculik segerombol orang suruhan.
Seperti mendengar geledek di siang bolong, Rita gemetaran ketika yang ia temui adalah Juan "Manitas" Del Monte, bos kartel besar narkotik di Meksiko. Manitas adalah salah satu bos penjahat besar di negara itu. Sekali kedip, bisa saja nyawa Rita melayang sia-sia karena didor orang suruhan Manitas.
Rupanya Manitas ingin meminta bantuan Rita untuk mengurus pekerjaan penting dan rahasia. Seperti mendengar geledek dua kali, Rita kaget lagi mendengar permintaan itu. Pria berbadan besar dengan rambut gondrong dan wajah bertato itu ingin mengubah identitasnya.
Zoe Saldana dan Karla Sofía Gascón dalam film Emilia Perez. IMDB
Bukan asal ganti nama, Manitas ingin menjadi perempuan seutuhnya. Ia ingin Rita mengatur prosedur operasi kelamin dan plastik terbaik untuknya. Duit tak jadi masalah. Yang penting Manitas berubah menjadi perempuan. Rupanya Manitas punya kecenderungan menjadi perempuan sejak kecil. Sebagai gantinya, Rita akan mendapat duit jutaan dolar Amerika Serikat jika misi ini sukses.
Rita lantas terbang ke beberapa negara untuk bertemu dengan dokter bedah plastik nomor satu dunia. Singkat cerita, Manitas menjalani prosedur operasi yang panjang dan rumit dibantu seorang dokter dari Tel Aviv, Israel. Tak lupa, Rita mengatur skenario menghapus jejak Manitas dengan memalsukan kematiannya.
Sayang, hidup enak berbekal duit jutaan dolar Amerika Serikat yang diharapkan Rita hanya berjalan empat tahun. Ia bertemu dengan Manitas lagi yang sudah berganti identitas menjadi Emilia Perez. Kini Rita mendapat tugas baru dari Emilia Perez.
Film Emilia Perez pertama kali dirilis pada Mei 2024, tepatnya dalam acara Festival Film Cannes. Adapun di Indonesia, film berdurasi 132 menit itu baru naik layar bioskop sejak Jumat, 1 November 2024.
Hasilnya pun ciamik. Di Festival Film Cannes, Emilia Perez membawa pulang penghargaan Jury Prize Festival Film Cannes 2024 dan masuk nominasi Palme d'Or Festival Film Cannes 2024. Catatan bagus juga diberikan oleh sejumlah lembaga skor film internasional, seperti IMDb yang memberi nilai 7,4/10 dan Rotten Tomatoes dengan skor 81%.
Aktris Karla Sofia Gascon mendapat sorotan paling banyak dalam film ini. Ia memerankan tokoh Manitas dan Emilia Perez. Karla adalah seorang transpuan berusia 52 tahun. Ia tampil luar bisa saat memerankan tokoh Manitas dan Emilia Perez. Sosok yang memiliki nama lahir Juan Carlos Gascon itu berakting dengan sangat alami.
Ia piawai memainkan watak dan emosi Manitas, sosok pria yang secara tampilan sangat perkasa, tapi rapuh dari dalam hati. Karla juga maksimal saat memerankan Emilia Perez yang harus menutupi identitas transpuannya. Hingga ada satu adegan ketika ia mampu menunjukkan sisi prianya saat tersulut emosi. Atas penampilan luar biasa tersebut, Karla memenangi penghargaan aktris terbaik dalam ajang bergengsi Festival Film Cannes 2024.
Jacques Audiard memuji setinggi langit Karla. Sutradara asal Prancis itu menyebutkan keputusannya merekrut Karla, yang seorang transpuan, sebagai tokoh utama Emilia Perez sejak awal sudah tepat. "Masuk akal saja memilih seorang transpuan untuk memerankan seorang transpuan," katanya seperti dikutip dari Deadline.
Terlebih, apa yang dilalui Karla sangat sesuai dengan perjalanan karakter Manitas menjadi perempuan di usia yang tak lagi muda, 46 tahun. Dalam kacamata Audiard, Karla telah mengalami penderitaan selama 46 tahun terperangkap di tubuh pria.
Sutradara 72 tahun itu mengaku sempat khawatir atas isu kontroversial yang bakal ia tuai. Namun Audiard beralasan, sebagai seniman, ia punya kebebasan berpendapat. "Intinya, jangan sampai kebebasan berpendapat berganti dengan melewati batas, yakni dengan menyakiti siapa pun," ujarnya.
"Yang ingin saya lakukan adalah membuat film yang akan membuat saya menangis."
Selena Gomez (tengah) dalam film Emilia Perez. IMDB
Selain Karla, Audiard sangat layak mendapat penghargaan setinggi langit. Betapa tidak, Audiard mampu mencangkokkan cerita yang menegangkan dengan drama musikal. Ya, bukan perkara mudah menggugah sebuah film menjadi drama musikal yang tidak membosankan dan memiliki ide cerita yang terus dinamis tanpa terpagari pakem drama musikal itu sendiri.
Salah satu kunci sukses Audiard menyulap Emilia Perez menjadi film musikal adalah duet Clement Ducol dan Camille sebagai pengisi musik latar dan musik pada drama musikal. Tak tanggung-tanggung, total ada 43 lagu yang dinyanyikan para tokoh selama 132 menit.
Hebatnya, Ducol dan Camille berhasil membuat lagu-lagu yang terdengar lebih ringan ketimbang lagu pada film drama musikal yang cenderung kolosal dan megah. Lagu-lagu yang tersedia dalam film ini cenderung seperti musik rap dengan lirik kalimat percakapan yang sederhana.
Salah satu lagu berjudul Para menjadi karya fenomenal dalam film ini. Lagu berdurasi 2 menit 49 detik itu bercerita tentang keadilan sosial. Menurut Camille, setiap lagu yang ia buat memiliki emosi dan keterikatan batin. "Setiap lagu harus menjadi tongkat ajaib yang membuat kita percaya pada kisah yang diceritakan kepada kita dengan berbicara ke dalam hati kita,” ucapnya.
Ada juga lagu ciptaan Camille berjudul Mi Camino yang dinyanyikan Selena Gomez. Ya, Selena Gomez ikut beradu peran dalam Emilia Perez. Ia berperan sebagai Jessi, istri Manitas, yang tak tahu bahwa suaminya telah berubah menjadi transpuan.
Menurut Camille, pemilihan Selena sebagai salah satu pemeran menguntungkan tim musik. Sebab, Selena punya kemampuan menyanyi papan atas. Walhasil, Selena bisa dengan mudah memaksimalkan potensi lagu Mi Camino.
"Lewat lagu itu, sang penyanyi sadar bahwa dia bukan perempuan super. Namun dia mandiri dalam mencintai dirinya sendiri. Namun, jika ada seseorang yang ingin mencintainya, dialah yang menentukan nadanya," kata musikus Prancis 46 tahun itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo