Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Film Horor Asih, Tokoh Hantu dalam Semesta Danur Tayang Oktober

Cerita film horor Asiah berfokus pada asal-usul Asih, sosok hantu wanita atau kuntilanak yang hadir di film Danur

4 Oktober 2018 | 13.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kalau "The Conjuring" universe punya Valak yang asal-usulnya menarik untuk diungkap, Indonesia juga ada film horor Asih yang kisah misterinya patut untuk disimak. Bagi penggemar Danur Universe ("Danur: I Can See Ghost" dan "Danur 2 Maddah") tidak asing dengan sosok hantu wanita atau kuntilanak bernama Asih. Tokoh tersebut kemudian dibuatkan menjadi sebuah film yang terpisah atau spin-off dengan judul "Asih" yang cerita berfokus pada asal-usul Asih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asih adalah kisah 37 tahun yang lalu, sebelum adanya Danur. Dia merupakan seorang wanita yang bunuh diri karena diusir oleh keluarga dan warga di kampungnya lantaran hamil di luar nikah. Sebelum bunuh diri, dia terlebih dahulu menghabisi nyawa bayinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di waktu yang bersamaan, ada Puspita dan Andi yang sedang berbahagia menanti kehadiran putri pertama mereka. Namun, tempat bunuh diri Asih tidak jauh dari kediaman Puspita dan Andi. Setelah bayi mereka lahir, Asih pun menghantui dan merasa jika bayi tersebut adalah miliknya.

Tidak banyak karakter yang ditampilkan dalam film Asih. Namun, semuanya memiliki peran yang besar dalam menghidupkan cerita.

Asih masih diperankan oleh Shareefa Danish yang menegaskan eksistensinya sebagai hantu wanita atau kuntilanak serta memiliki pengaruh besar dalam film Asih maupun Danur dan menjadi sosok yang tak terlupakan.

Lalu Puspita yang dimainkan oleh Citra Kirana. Sosok wanita lemah lembut yang selalu khawatir dengan keselamatan anaknya. Andi atau yang dipanggil Aa, diperankan oleh Darius Sinathrya, seorang pria Sunda yang tidak percaya dengan hal-hal klenik.

Kemudian ada Ibu, yang dimainkan oleh Marini Soerjosoemarno adalah orang yang pertama kali menyadari keberadaan Asih. Namun karena usianya sudah lanjut, dia menderita demensia atau penyakit lupa. Terakhir adalah Abah yang diperankan oleh Alex Abbad, merupakan sosok pahlawan atau penolong dari gangguan yang diberikan Asih.

Jika dibandingkan dengan Danur 1 dan Danur 2, film ini lebih memberikan ketegangan pada penontonnya. Tidak hanya sekadar jumpscare saja, film ini juga dibantu dengan tata suara yang spontan membuat kaget dan terasa pas dengan adegannya.

Secara cerita, Asih memiliki konsep yang kuat, bukan cuma adegan hantu dan siapa yang menjadi targetnya. Di sini ada drama yang mampu membangun sisi emosional penonton, sisi yang kuat antara hubungan ibu dan anak.

Film ini juga menyajikan horor klasik ala Eropa dan sedikit Hollywood. Tampilan gambarnya dibuat sephia agar pas dengan kisah masa lampau. Tidak heran jika Awi Suryadi selaku sutradara dan Manoj Punjabi sebagai produser menjagokan film ini tembus box office.

"Dari tiga film horor yang dibuatkan ("Danur 1" , "Danur 2" dan "Asih"), saya paling happy, paling enjoy dengan yang ini. Jadi mudah-mudahan penonton bisa lihat dan bisa tembus box office," ujar Awi usai pemutaran perdana film Asih di Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018. Film Asih dijadwalkan mulai menghantui bioskop Tanah Air pada 11 Oktober mendatang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus