Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Film Terakhir Dilan-Milea Bikin Sutradaranya Baper

Fajar Bustomi mengaku tak menyangka proses pembuatan dan penayangan film Dilan - Milea sudah berjalan tiga tahun dan kini telah berakhir.

14 Februari 2020 | 10.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para pemeran dan pendukung film Milea: Suara dari Dilan saat nonton bareng di bioskop Ciwalk Bandung Kamis malam 13 Februari 2020.TEMPO/ANWAR SISWADI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung- Film terakhir kisah cinta Dilan - Milea membuat sutradara Fajar Bustomi bergetar. “Karena hati saya cukup dekat banget sama film ini,” katanya saat acara nonton bareng tayang perdana film Milea: Suara dari Dilan di bioskop Ciwalk Bandung Kamis malam 13 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sampai hari penayangan perdana sejak pagi dia mengaku tak menyangka proses pembuatan dan penayangan film Dilan - Milea sudah berjalan tiga tahun dan kini telah berakhir. “Selesai nggak ada buku baru lagi,” ujarnya. Dia masih berharap ada novel baru lagi dari Pidi Baiq yang bisa difilmkannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajar mengatakan proses akhir film Milea itu rampung sepekan lalu. Selama pengerjaan dia mengaku terbawa perasaan alias baper. “Ngedit setahun nonton berulang-ulang kalau ingat di lokasi (syuting) suka sedih,” katanya.

Aktris Vanesha Prescilla pemeran Milea berpose disamping poster film Milea:Suara Dari Dilan di XXI Epicentrum, Jakarta, 09 Desember 2019. Film Milea: Suara Dari Dilan merupakan seri film Dilan yang diangkat dari novel best seller yang berjudul sama karya Pidi Baiq. TEMPO/Nurdiansah

Menurutnya tingkat kesulitan menggarap trilogi film Dilan ini yaitu untuk pertama kalinya dia mencoba syuting dalam satu periode untuk dua film sekaligus. Pencarian metodenya diakuinya tidak mudah karena harus sering berganti teknik. “Dulu saya dan kawan-kawan fokus ke film Dilan 1991 dulu jadi bikin pola syutingnya seperti itu,” kata Fajar.

Kesulitannya agak berkurang karena di buku novel tulisan Pidi Baiq yang difilmkannya itu periode cintanya sama. Bakal lebih sulit lagi menurutnya kalau periode waktunya terentang jauh. “Selama syuting suasananya menyenangkan sama teman-teman di sini jadinya nggak ada susah,” ujarnya.

Produser film itu Ody Mulya Hidayat mengatakan ada kisah kejar-kejaran di balik layar. “Di film Milea ini kita skenarionya kejar-kejaran, Titien Wattimena belum selesai skenario syuting sudah jalan,” ujarnya.

 

ANWAR SISWADI

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus