ALI TOPAN ANAK JALANAN
Sutradara : Ishak Iskandar
Cerita & Skenario: Teguh Esha
ALI Topan dan teman-temannya mengganggu Anna Karenina yang
kebetulan lewat bersama ibunya di suatu siang. Ini memang
perkenalan yang baik bagi kisah tentang remaja-remaja nakal yang
dewasa ini menarik perhatian pembuat cerita hiburan. Setelah
itu, para penonton diharap saja tahu, bahwa rombongan anak muda
itu adalah mereka yang besar di jalanan karena "tidak mendapat
kasih sayang orangtua."
Untuk meyakinkan penonton bahwa hulu malang kenakalan remaja
adalah orangtua, diperlihatkanlah ibu yang sibuk sendiri dan
ayah yang keluarmasuk hotel -- dengan perempuan lain tentu dan
pulang rumah selalu terlambat.
Anak Terpandai
Dengan sikap serta cara hidup orangtua yang demikian - entah
kenapanestu begitu langsung disimpulkan: anak mereka mesti jadi
anak jalanan, karena kasih di rumah tak ada. Tapi Teguh Esha
masih berbelas kasihan pada Ali Topan: anak muda ini masih bisa
jadi anak terpandai di kelasnya dan teman-temannya pun bukan
anak jahat melainkan lucu-lucu adanya.
Adapun keluarga Anna Karenina, tidak kurang menarik. Berbeda
dengan keluarga Ali Topan bagai langit dan bumi. Mengaku masih
keluarga bangsawan, mereka terlalu menjaga anak-anak Anehnya
justru karena terlalu "dijaga" itulah, seorang kawin lari
setelah hamil, sedang Anna akhirnya berontak. Seperti juga pada
keluarga pertama, terhadap keluarga yang terakhir ini penulis
cerita tidak merasa perlu memberi sedikit argumentasi dari
pandangan hidup, misalnya. Para penonton harus menerima.
Tapi barangkali di sinilah harus dilihat perbedaan cerita
hiburan dengan cerita serius. Pada jenis pertama, jalan cerita
memang kadangkala menarik -bahkan fantastis --hanya pengolahan
(ermasuk kekayaan batin) kebanyakan tidak memadai. Pada cerita
serius, tema barangkali sederhana, tapi disampaikan dngan baik,
ada sesuatu yang terpancar dn hidup.
Tante Girang
Dari film Ali Topan Anak Jalanan tipe oleh kesan amat kuat,
bahwa cerita dibangun dari sejumlah dugaan yang tidak pernan
dicoba mencocokkannya dengan kenyataan sehari-hari. Teguh Esha
telah menulis dengan cara yang sama seperti sejumlah penulis
kisah tentang siapa yang disebut Tante Girang, yang di akhir
tahun enam puluhan merajai dunia hiburan kita.
Sebagai tontonan, film ini memang suguhan kbusus remaja.
Dialog--yang tidak selalu rapi - mengandung sejumlah ungkapan
yang populer di kalangan mereka. Dan tingkah laku remaja para
tokohnya bukan tidak menimbulkan kemesraan di kalangan penonton
remaja. Lebih dari itu tidak banyak yang bisa dihalap. Juga
tidak dari permainan Yatti Octavia (Anna Karenina) yang nampak
datar dari satu film ke film lainnya.
Bagi sutradara Ishak Iskandar, yang pernah menghasilkan film
Wulan Di Sarang Penculik, Ali Topan Anak Jalanan bukan sebuah
karya yang patut dibanggakan.
Salim Said
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini