Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Ini baru indonesia

Jakarta: lp3es, 1973 resensi oleh: fikri jufri.

15 September 1973 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

METODE STATISTIK DESKRIPTIF, oleh Drs. Anto Dayan, 452 halaman dan EKONOMI PERTANIAN, oleh Dr. Mubyarto, 274 halaman, LP,3ES, 1973. SEORANG mahasiswa Indonesia - apa lagi yang baru duduk di tingkat satu-dua biasanya rajin menangkap dan menulis hampir setiap kata yang diucapkan dosennya. Dari corat-coret di buku tulis yang nyaris mirip huruf steno itu, ada juga yang kemudian menyalin kembali secara rapi. Dan bagi yang tidak mau repot tersedia diktat yang bak merekam kuliah sang dosen. Maka lahirlah julukan "mahasiswa diktatl' dan "diktator" bagi si pembuat diktat. Mengapa mahasiswa begitu tekun memungut setiap ucapan pengajarnya ada kalanya karena sang profesor ketika memang mau begitu seperti gerutu banyak mahasiswa yang belajar Hukum. Tapi umumnya disebab kan kesulitan para mahasiswa memahami buku pelajaran text book. Tentu saja buku pelajaran yang biasanya dalam bahasa Inggeris itu membuat banyak mahasiswa bagaikan orang yang setengah buta huruf. Suasana serba asing yang barangkali juga dirasakan sementara pengajar dan para asisten -- terutama di bidang ilmu-ilmu sosial -- pernah dicoba untuk ditembus dengan menterjemahkan isi buku pelajaran. Tapi terjemahan yang dilakukan secara "mentah-mentah" itu malah membingungkan mahasiswa, mengingat sulitnya penguasaan bahasa asing. Juga kasus dan contoh permasalahan yang dikemukakan dalam buku asing itu tidak bicara soal-soal Indonesia atau suasana yang dekat dengan Indonesia seperti Asia Tenggara. Sang dosen, asisten dan mahasiswa seperti dipaksa berkenalan dengan contoh dan kasus yang terjadi di Amerika atau Inggeris. Upaya untuk- mengatasi agar para mahasiswa lebih banyak mendengarkan dan mencatat seperlunya kuliah dosen bukan memamahbiak bak kalimat-kalimat yang "keramat" -- sudah dimulai oleh suatu lembaga non-komersiil yang panjang namanya: Dewan Redaksi Buku Teks Universitas Perhimpunan Indonesia untuk Pembinaan Pengetahuan Ekonomi dan Sosial (BINEK, SOS). Diketuai Sumitro Djojohadikusumo dengan para anggota Suhadi Mangkusuwondo, Sukadji Ranuwihardjo, Basuki T. Sidharta, Soelaeman Soemardi dan Ismid Hadad sebagai sekretaris eksekutif, dewan tersebut berhasil menampilkan dua "buku teks" Indonesia. Sebuah buku pengantar Ekonomi Pertanian oleh Dr Mubyarto dan satunya lagi pengantar Metode Statistik Deskriptif oleh Drs Anto Dajan. Dengan sampul tipis berwarna menarik kedua buku terbitan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan eenerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) itu tidak berlebihan kalau disebut 100% buatan Indonesia. "Ini buku statistik yang pertama di susun oleh sarjana Indonesia, dengan kerangka masalah dan kasus-kasus kongkrit Indonesia", kata Dr Sukadji Ranuwihardjo Dekan FE Gajah Mada mengomentari buku Anto Dajan. Ada satu hal lain yang agaknya perlu dikemukakan: buah karya sarjana UI kelahiran Rembang. Itu menunjukkan bahwa sebagai dosen ilmu Statistik dia benar-benar menguasai bidangnya. Kalimat-kalimat pendekjelas dan keberanian untuk sebisa mungkin menggunakan istilah Indonesia atau yang dipandang bisa di Indonesia-kan, paling tidak memudahkan bagi para mahasiswa. Juga siapa saja yang ingin berkenalan dengan ini Statistik yang menggunakan data-data aktuil dari lembaga-lembaga dalam negeri sebagai contoh-contoh perhitungan. Tidak kalah aktuil adalah hasil karya Mubyarto. Dalam pengantar Ekonomi Pertanian, para mahasiswa tidak lagi dipaksa untuk menggunakan kata "wheat" atau "flour" dan kasus-kasus yang berhubungan dengan lembaga-lembaga yang mengurusi sektor pertanian di Amerika. Tapi lebih banyak disodor kan kata dan istilah seperti Bulog, Dolog, huller, Inmas dan Bimas Gotong Royong, meskipun istilah terkenal BUUD rupa nya belum lahir ketika naskah buku Mubyarto siap dicetak. Sebagai dosen dan direktur Lembaga Penelitian Ekonomi Gajah Mada, Mubyarto juga mencoba menghilangkan kesan buruk yang biasanya melekat pada tellgkulak. Pendek kata, buah tangan Dr Mubyarto-meskipun belum setaraf para sarjana yang makin cenderung menyajikan buku pelajaran bagaikan membaca novel cukup berhasil memenuhi kebutuhan yang lama ditunggu-tunggu para mahasiswa tingkat satu-dua. Seperti kata pencipta BUUD, Prof. Ir Soedarsono Hadisap etro dari Gajah ada, dalam komentarnya,"hal-hal yang dicakup dalam buku ini sudah cukup lengkap bagi setiap mahasiswa yang akan mulai belajar Ekonomi Pertanian." Atau pembaca Indonesia yang ingin tahu, apa sih yang dimaksud dengan ekonomi pertanian? Fikri Jufri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus