Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lewat film terbaru besutan Sutradara Edwin, Monster Pabrik Rambut, Iqbaal Ramadhan tak hanya tampil sebagai aktor, tapi juga ikut andil sebagai produser eksekutif. Film yang diproduksi oleh rumah produksi Palari Films ini turut menggandeng nama-nama besar seperti Rachel Amanda, Lutesha, Sal Priadi, hingga kreator konten Luqman Hakim alias Kak Kev.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bersyukur bisa diberikan kesempatan di balik layar sebagai produser eksekutif, sebuah pengalaman yang luar biasa menantang," tutur Iqbaal, di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur pada Senin, 18 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laki-laki yang juga seorang musisi dengan nama panggung BAALE itu menjelaskan, bersama IDR Manajemen—perusahaan yang didirikan bersama sang manajernya, Dinda Kamil, ia berharap kontribusinya dalam film bergenre horor fantasi ini dapat diapresiasi penonton di Tanah Air.
Karakter Baru, Tantangan Baru
Dalam film Monster Pabrik Rambut, Iqbaal berperan sebagai Bona, adik bungsu dari Putri (Rachel Amanda) dan Ida (Lutesha). Sosok Bona digambarkan sebagai anak bungsu yang penuh tuntutan dan ingin dimengerti oleh kedua kakaknya. Iqbaal menyebut dinamika hubungan kakak-adik ini menjadi inti cerita film.
Aktor kelahiran 1999 itu menekankan bahwa memerankan karakter Bona merupakan tantangan besar karena berbeda jauh dari peran-peran sebelumnya. “Ini sebuah karakter yang jauh dari peran yang biasanya saya mainkan. Banyak tantangan dari segi perawatan emosi dan kemampuan akting," ungkapnya, menambahkan.
Tantangan Menjadi Produser Eksekutif
Sebagai produser eksekutif, Iqbaal terlibat langsung dalam proses kreatif film. Ia merasa posisi ini memberinya ruang untuk ikut menentukan bagaimana film ini berkomunikasi dengan masyarakat. "Bagaimana menyampaikan kesadaran film ini dengan sebaik mungkin, se-humble mungkin, dan sedekat mungkin dengan masyarakat," tuturnya. Dalam proyek sebelumnya, Iqbaal juga ikut andil sebagai produser lewat film Perayaan Mati Rasa yang disutradarai Umay Shahab, dan siap tayang pada 2025.
Sebagai produser eksekutif, Iqbaal juga menjelaskan bahwa genre horor merupakan salah satu yang paling diminati di Indonesia, namun film ini mencoba menawarkan sesuatu yang baru. Menurut dia, tantangan utama adalah menyajikan horor fantasi yang berbeda dari ekspektasi penonton. Iqbaal berharap film ini dapat membawa genre horor Indonesia ke level yang berbeda. "Bagaimana caranya genre horor ini bisa menunjukkan imajinasi dari ruang diskusi yang baru buat para penonton," ungkap mantan anggota boy group CJR itu.
Tentang Monster Pabrik Rambut
Film Monster Pabrik Rambut mengambil latar cerita sebuah pabrik rambut bernama PT Raga Abadi yang dihantui kejadian-kejadian aneh. Edwin, sang sutradara, menjelaskan bahwa ia ingin menciptakan dunia teror yang datang dari monster. "Monster tersebut bisa memasuki tubuh para pekerja, yang menyebabkan kejadian-kejadian aneh dan berbahaya di pabrik itu," ujarnya.
Film ini juga menandai kolaborasi kedua Edwin dan novelis Eka Kurniawan, setelah sukses mereka dengan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021). Ini merupakan film panjang kesembilan Palari Films dan pertama kalinya mereka mengusung genre horor fantasi. Monster Pabrik Rambut diharapkan menjadi terobosan baru dalam industri film horor Indonesia. Palari Films turut menggandeng Hassaku Lab (Jepang) dan Giraffe Pictures (Singapura) dalam proyek ini, untuk menjangkau lebih banyak pasar internasional serta kolaborasi antarnegara.
Cerita ini mengikuti Putri yang bekerja di pabrik tersebut demi melunasi hutang keluarga, sementara kakaknya, Ida, mencurigai adanya unsur mistis di balik kematian ibu mereka. Ketegangan semakin memuncak ketika berbagai fenomena ganjil di pabrik tersebut mulai terjadi. Hingga saat ini, film Monster Pabrik Rambut masih dalam proses syuting di Produksi Film Negara (PFN), Jatinegara, Jakarta Timur dan diproyeksikan tayang di bioskop pada 2025.