Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ghulam Ahmad: Jihad Tanpa Kekerasan Penulis: Asep Burhanudin Penerbit: LKiS, Yogyakarta, 2005. Tebal: xv + 204
Mirza Ghulam Ahmad, tokoh sentral pendiri Ahmadiyah, memang kontroversial. Ia, misalnya, menyodorkan konsep jihad yang dianggap jauh dari semangat Quran dan Hadis—bahkan dikenal antijihad. Dan ujung-ujungnya, ia divonis kafir.
Buku karya Asep Burhanudin ini berupaya mengupas jihad versi ulama kelahiran Qadian, India itu. Asep menulis dalam bentuk tesis di program pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dan mendekatinya secara epistemologis. Maka tampaklah pemikiran-pemikiran yang dapat lebih dipahami.
Bagi Ghulam Ahmad, perang merupakan ”jihad kecil”, sedangkan ”jihad akbar” adalah menaklukkan hawa nafsu. Di India yang tengah memerangi kolonialisme Inggris, pandangan ini dapat diartikan pro-Inggris. Tapi Asep lantas mengurai: Inggris terlalu unggul dalam persenjataan, India bukanlah lawan Inggris yang seimbang. Dari titik ini, Ghulam Ahmad menolak jihad—dalam konteks menegakkan nilai-nilai keislaman di kampungnya—dengan cara mengangkat senjata.
Secara keseluruhan, buku ini mencoba membongkar pemikiran Ghulam Ahmad di seputar keislaman, konsep penyebaran agama yang didasari nilai-nilai perdamaian serta bersandar pada kekuatan logika.
Boleh dibilang, kehadiran buku ini mengajak para pembaca menemukan sosok pendiri Ahmadiyah ini dengan cara simpatik. Di tengah situasi dan kondisi perlakuan tak simpatik yang diterima pengikut Ahmadiyah di Tanah Air, kehadiran buku ini menawarkan alternatif lain.
Nurdin Kalim
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo