Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Kemenangan kemelut

Lomba cipta lagu remaja di tim. meski semangat mereka bagus, tapi faktor usia yang masih muda menyebabkan ciptaan mereka kedengaran cengeng.

21 Mei 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UGO Haryono tidak hanya melukis. Mahasiswa senirupa ini juga menulis lagu. Pada malam final Lomba Cipta Lagu Remaja yang terutama didalangi oleh Radio Prambors Rasisonia ia duduk di kursi tinggi. Membawa gitar, harmonika sambil menyanyikan ciptaannya O Bunga Anggrek dan Melati Putih di Waktu Malam, yang termasuk 2 dari 10 finalis. Suaranya tersendat-sendat. Lirik lagu itu kedengaran cengeng. Tapi 228 lagu pengikut lainnya sudah sempat ia sikut. Bisa dibayangkan betapa buruknya keadaan para pengikut yang tidak tergolong finalis. Ini terjadi di Teater Terbuka TIM, 5 Mei yang lalu. Perlu Ditingkatkan Radio Prambors Rasisonia bekerja sama dengan majalah TOP dan MG plus beberapa lagi sponsor lain, sedikitnya telah sempat membuat para remaja sibuk. Anak-anak belasan tahun memberondong Teater Terbuka TIM untuk merebut karcis yang dijual seharga Rp 1.500. Tak heran, sejak acara belum mulai tiket sudah amblas. Anehnya karcis di bangku-bangku agak ke belakang, seharga setengah dan seperlima harga tersebut seperti kurang disukai. Begitu bernafsunya anak-anak itu mendesak ke depan - sampai-sampai pintu belakan panggung mau dijebol, seperti biasa. Boleh jadi mereka massa Prambors yang juga banyak mengeluarkan rekaman kaset. Demikianlah para pencipta muda itu bergiliran mengerahkan seluruh kemampuan. Di deretan juri juga terlihat wajah-wajah muda: Keenan Nasution, Donny Cideon, Rahadi, Salanto, Papo Parera, Theodora KS, Djodi Wuryantoro, Tommy Lesanpura dan Guruh. Mereka memperhatikan dengan serius kegetolan para finalis yang tentu saja semuanya pengin menang. Sayang sekali hadiah terbatas. Meskipun semangat mereka bagus, tetap terasa adanya kebeliaan yang menjurus pada kecengengan. Namun demikian para juri masih tetap sepakat untuk memberikan hadiah pertama kepada Junaidi HS dengan ciptaannya berjudul Kemelut. Dengan mengumpulkan nilai 155 iapun berhak mengantongi duit hadiah sebesar Rp 50 ribu. Anak muda ini sebelumnya lebih dikenal sebagai pemain film Aku Tak Berdosa - memang agak mengherankan juga tiba-tiba muncul sebagai penulis lagu. Mungkin karena pergaulannya dengan Guruh dan Keenan. "Lagu-lagu yang saya kirimkan tu, saya bikin tahun 1975: Mana ejaannya salah lagi, habis tergesagesa sih", katanya kepada TEMPO. Pemenang lainnya adalah Baskoro dengan ciptaannya bernama Dalam Kelembutan Pagi, yang mengumpulkan nilai 144. Ia menggaet hadiah Rp 30 ribu. Sementara SMA Negeri III dengan judul Di Malam Sang Sukma Datang, hanya berhasil menjadi juara III dengan nilai 142 dan uang hadiah Rp 15 ribu. Menyusul juara harapan I dan II, masing-masing SMA Negeri III (Akhir Dari Sebuh Opera) dan JS. Sundah (Lilin-Lilin Kecil). Joni, Direktur Prambors Rasisonia meniatkan untuk mengadakan kegiatan yang bagus ini setiap tahun. Tetapi mungkin sekali niat itu akan tetap niat. Sebab rupa-rupanya mereka tergantung pada kebaikan hati para sponsor. Sayang, kan. Meskipun lomba ini belum menampakkan mutu yang baik, tetapi jumlah pengikutnya membayangkan harapan. Bahwa suasana mencipta masih tetap subur. Tidak cukup hanya dengan merangsang-rangsang. Yang paling penting adalah menghargainya. Untuk itu rasanya uang hadiah yang diberikan perlu ditingkatkan jugalah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus