Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Kisah Klise Koruptor

Sys N.S. mengangkat tema korupsi berbalut kisah percintaan ke panggung drama musikal. Berpretensi kritis.

7 Maret 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jabang bayiku...
Ikuti saja prestasi papamu sebagai koruptor
Hakikat hidup adalah uang
Bersyukurlah kita hidup dan terlahir di negeri yang berengsek

DIIRINGI lantunan gending Jawa, lelaki itu merapalkan berbaris-baris kalimat yang tertulis dalam berlembar kertas. ”Inilah petuah sang koruptor,” serunya. Petuah yang dibacakan laksana mantra itu mengiringi lahirnya bayi laki-laki bernama Gerhana Yagranindita, putra tunggal koruptor kelas kakap Marukh Bangetan.

Di atas panggung Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki yang temaram, proses kelahiran itu disimbolisasi dengan seorang lelaki berkepala plontos berjalan tertatih-tatih menyusuri panggung. Di belakangnya dua orang lelaki mengikutinya. Satu menuntun seutas tali yang melingkar di leher lelaki berkepala plontos itu. Seorang lagi memayunginya.

Panggung yang gelap kemudian terang-benderang. Gending Jawa berganti dengan musik modern yang mengentak. Sebagai pertanda perubahan dari masa lalu ke masa kini. Di atas panggung kita menyaksikan adegan di ruang pengadilan. Sang koruptor diseret ke meja hijau. Tapi dia divonis bebas. ”Pengadilan jadi pusat penyuapan, hukum membela yang bayar,” teriak para demonstran yang kecewa terhadap putusan hakim.

Inilah adegan pembuka Kisah Cinta Anak Koruptor & Pacarnya, pertunjukan panggung musikal yang digarap oleh Sys N.S. Sys menyebutnya pop opera. ”Ini opera yang gampang dicerna, sedap dilihat, dan enak didengar,” ujar Sys, yang mengeluarkan kocek sekitar Rp 1 miliar. Pertunjukan musikal yang didukung 80 pemain ini digelar selama tiga hari berturut-turut, 18-20 Februari lalu.

Naskah Kisah Cinta Anak Koruptor & Pacarnya ditulis Sys sejak lima tahun lalu. Sys mengemasnya dalam satu kisah percintaan klise, antara seorang gadis demonstran Sayanda Trangibhumi dan Gerhana Yagranindita (diperankan secara bergantian oleh Rini Idol-Gilang Idol dan Tantri A.D.-Mario Ginanjar).

Hubungan percintaan ini ditentang keras oleh orang tua Gerhana, yang kerap jadi sasaran unjuk rasa Sayanda dan teman-temannya. Di sisi lain, Sayanda, yang terusik melihat vonis bebas bakal calon mertuanya, akhirnya meminta putus hubungan. ”Aku memang cinta mati sama kamu, tapi sumpah mati, aku jauh lebih cinta sama negeri ini,” kata Sayanda terisak, bak pahlawan.

Gerhana berada di antara dua pilihan sulit, ayah tercinta dan kekasihnya. Keputusan pun akhirnya dibuat. Dia menjebak sang ayah mengakui semua perbuatannya. Sang ayah akhirnya dijebloskan ke penjara. Sayanda pun kembali ke dalam pelukannya.

Sepanjang dua jam pertunjukan, hampir semua adegan yang dipertunjukkan di atas panggung penuh dengan protes dan gugatan. Kadang terasa klise, ”garing”. Dalam adegan pengadilan, misalnya, Gayus Tambunan dipelesetkan menjadi Joyus Timbunan. Juga digambarkan bagaimana wartawan, polisi, jaksa, dan hakim menari kegirangan setelah menerima amplop yang dibagikan tangan kanan Marukh Bangetan, setelah vonis bebas dijatuhkan.

Ini sebuah pertunjukan musikal dengan plot sederhana. Untuk menghindari kekosongan saat pergantian set, Sys menghadirkan tokoh dalang yang diperankan Sudjiwo Tedjo. Di beberapa adegan slide proyektor disorotkan berisi gambar-gambar yang tak perlu. Pada adegan proses kelahiran, misalnya, di layar monitor ditayangkan adegan be­hind the scene—saat para pemain berlatih. Untuk apa itu? Beberapa pemain juga terlihat masih berakting amatiran. Yang pasti, slogan-slogan yang pernah dipopulerkan pada 1980-an, seperti muke gile, kembali digunakan.

Nunuy Nurhayati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus