Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Kisah Petinju Bernasib Nahas

28 Mei 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PLAY IT TO THE BONE (1999)
Skenario/sutradara:Ron Shelton
Pemain:Antonio Banderas, Woody Harrelson, Lolita Davidovich
Produksi:Touchstone Pictures
Ide cerita film yang segar. Dua petinju yang mentok karirnya tiba-tiba mendapat kesempatan manggung di Las Vegas. Tak tanggung-tanggung, mereka diadu untuk partai pembuka pertandingan Mike Tyson. Uniknya, kedua petinju—Cesar Dominguez (Antonio Banderas) dan Vince Boudreau (Woody Harrelson)—merupakan kawan karib dan sama-sama pernah berpacaran dengan Grace (yang diperankan sangat baik oleh Lolita Davidovich). Dengan mobil milik Grace—yang kebetulan punya urusan di Vegas—kedua petinju juga diantarkan perempuan itu.

Berangkat dari ide cerita semacam itu, semestinya film ini bisa menjadi sebuah komedi yang menggelitik. Namun, yang terjadi ternyata justru sebaliknya—meski di awal film ada gelagat macam itu. Ron Shelton, sang sutradara, memang ahli dalam film-film yang menggunakan olahraga sebagai setting, seperti White Men Can't Jump, Tin Cup, dan The Great White Hype. Dalam film ini, Shelton tidak hanya menampilkan kerasnya pertandingan tinju, tapi juga menggambarkan dunia tinju yang sesungguhnya. Ia menyambar selebriti macam Kevin Costner, Wesley Snipes, hingga Rod Stewart untuk membuat penampilan cameo sebagai penonton.

Sayangnya, ia tidak cukup betah dengan satu tema yang digarapnya. Shelton melompat ke tema lain tentang kebusukan yang terjadi dalam dunia bisnis tinju profesional. Akibatnya, dua tema yang digarap itu menjadi tanggung. Karakter yang dibangun tak mencapai klimaks. Dialog dan humor meluncur dengan datar dan kekanak-kanakan. Sedangkan bobroknya dunia tinju juga diungkap terlalu gamblang dan hanya mampu menyentuh kulitnya.

Dalam kebuntuan semacam itu, akhirnya klimaks konflik dua petinju, yang telah terbangun sejak awal, berakhir dalam sebuah adegan pertandingan tinju dengan kedua tokoh saling menjatuhkan. Layaknya gladiator, mereka saling bunuh, mirip adegan pertarungan Rocky Balboa melawan Apollo dalam Rocky, yang dibintangi Sylvester Stallone. Meski begitu, upaya Shelton patut dihargai. Film sejenis bisa juga ditampilkan dengan gaya komedi.

IB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus