BERAPA honor yang anda terima? Mulyani (40 tahun) pemain biola
alto yang sudah menggesek-gesek sejak 1962 untuk OSJ, menjawab:
"Sekarang Rp 33 ribu setiap bulan. Ditambah sumbangan DKI Rp 23
ribu." Sementara Zulkifli (43 tahun), sudah 21 tahun
berpengalaman di situ, menerima Rp 40 ribu plus Rp 23 ribu
sumbangan DKI'.
Untuk hidup di Jakarta, Mulyani yang menanggung 4 orang anak itu
harus cari lobang lain tentu. Seminggu dua kali ia mengajar
senisuara di sebuah SMP dengan honor Rp 15 ribu per bulan. Ia
sendiri jebolan SMA yang masih beruntung sempat mengikuti kursus
musik selama 5 tahun, pada Yayasan Pendidikan Musik. "Yang kita
inginkan jaminan yang rnantap. Misalnya pensiun. Sebab kalau
pada suatu saat saya mati, kasihan anak-isteri saya," ujarnya
kepada Bachrun Suwatdi dari TEMPO.
"Kita ini bisa apa. Hanya sabar, " kata Zulkifli. Ia melihat
kurangnya perhatian menyebabkan OSJ tidak punya target. Ia
sendiri, yang dengan gajinya menanggung lima orang anak,
terpaksa hanya mengeluh. Teman-temannya main di klab malam, tapi
ia hanya bisa gigit jari. "Pemain celo seperti saya mana laku,"
ujarnya. Mau keluar dari OSJ juga tidak bisa -- eh bisa 'ding,
cuma tanggung, karena umur sudah lanjut." Konser seperti orang
makan nasi. Disuruh main, ada not, yah kita main," ujarnya. "Mau
apa lagi? Berteriak pun tidak ada yang mendengarkan. "
John Day, dari Kedutaan Besar lnggeris di Jakarta yang sudah 10
kali ikut bermain dalam pergelaran OSJ, berkata: "Beri mereka
gaji yang baik, dengan itu disiplin bisa ditertibkan." "Kalau
gaji baik, pasti banyak musikus yang akan ikut orkes ini," kata
pemain horn Perancis sambil memperhatikan rekan-rekannya
berlatih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini